Jerangau, begitulah sebutan yang diberikan orang di daerah sekitar tempat tinggalku untuk tumbuhan tersebut. Sebutan lain dari tumbuhan itu dalam bahasa Inggris disebut Sweet Flag, Sweet root, Calamus. Dalam bahasa Indonesia Dringo atau Jerangau. Beberapa daerah mempunyai sebutan tersendiri seperti, Jeurunger (Aceh), Jerango (Gayo), Jarango (Batak), Daringo (Sunda), Dlingo (Jawa Tengah), jaranggu (Minangkabau), Ai wahu(Ambon) dan lainnya.
Tumbuhan yang kalau dilihat sekilas mirip dengan tanaman ilalang atau ada kemiripan juga dengan tanaman serai.Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan ketika tumbuhan itu di bawa dalam kantong plastik dan diletakkan tidak jauh dari tempat ku duduk oleh salah seorang teman.
Saat itu kami berkunjung ke sebuah desa tetangga untuk menghadiri acara resepsi seorang teman dan pulangnya kami berbelanja oleh-oleh yang menjadi ciri khas daerah tempat resepsi diadakan. Ada yang membeli aneka makanan ada juga buah buahan. Salah seorang temanku membawa tanaman Jerangau tersebut.Aku bertanya tanaman apa yang dibawanya dan untuk apa kegunaan tanaman tersebut. Ternyata manfaat dan kegunaan dari tanaman tersebut sangat banyak, selain di manfaatkan sebagai obat tradisional banyak manfaat lainnya seperti untuk mencegah kerusakan serta kelumpuhan sel dan jaringan dalam tubuh karena mengandung zat antioksidan yang juga baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penuaan dini.
Dari beberapa manfaat yang disebutkan teman, ada ada yang menggangu pikiranku tentang salah satu manfaatnya. Menurut penjelasan temanku, tanaman itu dapat berfungsi untuk mengusir pengaruh jahat dan tanaman tersebut di nyakini dapat menjadi tangkal untuk hal-hal berbau mistis. Misalnya untuk melindungi anak bayi yang baru lahir dan ibunya dari semacam kekuatan jahat yang dapat menghisap darah dari jarak jauh. Tanaman Jerangau dapat di gantung di tempat tidurnya, maka akan terlindung dari semacam kejahatan yang tak terlihat oleh mata tersebut.
Setiap daerah, memiliki istilah-istilah tertentu untuk kejahatan yang tak kasat mata yang berbau mistis. Dan istilah tersebut tersemat di dalam diri dan pada akhirnya mengakar kepikiran orang-orang secara turun temurun. Bukan saja mengenai kejahatan tak kasat mata, banyak juga orang yang mempercayai hal-hal yang jika di lihat secara logika tidak masuk diakal. Dari zaman nenek moyang kita, hal-hal yang berbau mistis memang sudah ada.Berbagai tradisi dan aturan-aturan pun harus di jalani untuk terhindar dari kejahatan macam hal mistis tersebut. Jika tidak dilakukan maka ditakutkan akan terkena celaka atau malapetaka.
Di zaman yang berilmu pengetahuan ini, tak dapat di pungkiri masih banyak yang mempercayai hal-hal mistis yang tak kasat mata. Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya, mulai dari yang tampak sampai yang tak terlihat. Mulai yang nyata sampai yang gaib. Sebagai umat islam kita memang diwajibkan untuk beriman kepada yang gaib seperti percaya kepada malaikat atau qadar baik dan buruk.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al’Quran surat Adz Dzariyat ayat 56, Allah SWT yang artinya :
"Dan tidaklah aku menciptakan Jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku"
Keberadaan Jin bukanlah sekedar mitos. Mereka juga diberi kemampuan, termasuk mengganggu manusia. Oleh karena itulah sudah sepantasnya kita meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT yang maha segalanya.”
Mempercayakan perlindungan diri selain kepada Allah SWT adalah merupakan bentuk perbuatan syirik. Termasuk menyakini benda-benda yang disebut sebagai jimat . Padahal ayat ayat Al Quran sebagai pedoman kita dapat kita jadikan perantara kita kepada Allah melalui bacaan doa. Kita hanya perlu menguatkan keyakinan kita bahwa Allah akan senantiasa melindungi kita.Allah tidak mengampuni dosa syirik. Jika seseorang meninggal dalam keadaan membawa dosa syirik, maka Allah tidak akan mengampuni.
Firman Allah dalam Al’Quran surat An Nisa ayat 48 yang artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang di kehendakinya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar."
Dalam lingkungan bermasyarakat, kita banyak menemukan suatu kebiasaan yang tanpa kita sadari mengarah ke perbuatan syirik. Mempercayai suatu benda bisa melindungi diri dan membuat diri jadi kebal, sehingga benda tersebut selalu dibawa serta, bahkan ada yang terikat di bagian tubuh. Padahal telah jelas larangan Allah SWT di dalam Firman-firmannya.
Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang artinya:
"Jika seseorang menggantungkan hatinya kepada sesuatu, maka Allah akan menyerahkan urusannya kepada sesuatu tersebut."
Allah SWT yang maha berkuasa atas segala sesuatunya. Maka bergantunglah dan bertakwalah hanya kepadanya serta serahkanlah seluruh usaha dan penyelesaian permasalahan kepada Nya.
Firman Allah SWT yang artinya :
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. AT Tholaq : 2-3)
Cukup terang segala sesuatu yang menerangkan tentang perbuatan syirik. Semoga kita lebih berhati-hati lagi dalam setiap aktifitas yang kita kerjakan agar tidak mengarah kepada perbuatan syirik tersebut.
+++STR+++