Bab Dua

66 10 3
                                    

" Selama kita masih dikasih nafas sama Tuhan, selama itu pula masalah demi masalah akan terus berdatangan. Bukan untuk buat kita terpuruk, tapi itu proses kehidupan dan pendewasaan "

PULANG TAK SELALU RUMAH
PART DUA : KELUARGA & SAHABAT

{ooo}

Suara alarm Yasmine berbunyi tepat pukul lima pagi, sudah menjadi kebiasaan Yasmine untuk selalu memasang alarm dan bangun pagi. Jika tidak, Yasmine bisa telat mata kuliah jam pertama.

Yasmine menarik selimutnya, lalu dengan cepat ia keluar kamar dan menuju kamar mandi.

" Siapa didalam? " tanya Yasmine pada Zea adik perempuannya yang tengah menyantap sarapan di atas meja makan

" Mama " jawab Zea dengan mulut yang penuh makanan

Yasmine menarik sebuah kursi dan ikut duduk di meja makan bersama Zea.

" Tumben bangun subuh banget? "

" Biasa piket "

Yasmine mengangguk, lalu menuangkan air putih ke gelasnya dan meminumnya.

" Dika belum bangun? " tanya Yasmine lagi

Zea menggeleng, menandakan jawaban; belum.

Pintu kamar mandi terbuka, setelah Mama keluar, Yasmine buru-buru masuk ke dalam kamar mandi. Jika tidak, Dika akan bangun dan menyerobot antrian lagi.

***

Setelah selesai mandi, Yasmine langsung bersiap-siap dengan pakaian yang sudah ia setrika semalam sebelum tidur.

Yasmine itu bukan tipe cewek yang ribet, ia tidak memerlukan waktu lama untuk berdandan. Contohnya saat ini, ia cuma mengoleskan suncreen ke wajahnya saja, lalu sedikit cream dan bedak tabur. Tak lupa dengan sentuhan lipacream bewarna nude yang menwarnai bibir indahnya.

" MASIH GAK MAU NGAKU?! " suara teriakan mama Yasmine menggelegar diseluruh isi rumah sampai ke kamar Yasmine

Gadis itu hanya menarik nafas berat sambil menggeleng kan kepalanya. Memilih seolah tak peduli, Yasmine hanya sibuk memakai sepatu converse hitam miliknya.

" MASIH PAGI UDAH NYARI RIBUT!! "

" AKU GAK AKAN NYARI RIBUT KALAU KAMU NYA JUJUR "

Rumah yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman pun hanyalah sebuah omong kosong dalam keluarga Yasmine, hal seperti ini seolah menjadi hal yang biasa sangking seringnya Mama dan Papa bertengkar. Bahkan saat pagi baru dimulai.

Zea dan Dika tiba-tiba masuk ke dalam kamar Yasmine dengan seragam sekolah yang sudah rapi. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut keduanya, Dika langsung duduk di kasur sebelah Yasmine. Sedangkan Zea menyibukkan diri mengemasi buku-buku pelajaran nya ke dalam tas.

" MAU KEMANA??! SETIAP ADA MASALAH KAMU SELALU PERGI KAYAK GINI !! "

Suara itu bukan lagi berasal dari kamar kedua orang tua nya, melainkan sudah berasal dari ruang tamu. Yasmine yakin saat ini Mama nya pasti sedang mencegah Papa nya agar tidak pergi dan menjelaskan semua yang ingin mama nya dengar. Alasan orang tua nya bertengkar selalu dengan penyebab yang sama, yang pasti Yasmine pun tidak mengerti apa yang salah.

Dika tiba-tiba memeluk Yasmine, bocah laki-laki tampan yang baru berusia sembilan tahun itu menenggelamkan kan wajahnya di pinggang Yasmine agar suara tangisnya tak terdengar.

Yasmine paham betul, diantara mereka bertiga Dika lah yang paling cengeng. Meski ia satu-satunya anak laki-laki, Dika selalu menangis setiap kali mendengar kedua orang tuanya bertengkar seperti saat ini.

Pulang Tak Selalu Rumah ||  Ahn Yujin ft SungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang