• this part is not the ending but more than 6000 words here, so bring the snack with you and enjoy the story •
•••
Dua hari telah berlalu tanpa kabar baik yang datang dari keduanya. Diam, mereka hanya diam tanpa saling menyapa dan memberi kabar.
Ara tidak memiliki nyali yang kuat untuk berbicara dengan sunghoon. Begitupun sebaliknya, penyesalan dan kekesalan Sunghoon terhadap kejadian yang menimpa mamahnya tak kunjung reda, ini yang membuat Sunghoon ragu untuk menghubungi Ara terlebih dahulu.
Sunghoon cukup gelisah melihat keadaan yang kacau ini. Tidurnya tidak nyenyak semalam, dia selalu memimpikan mamahnya dan juga Ara di setiap tidurnya. Tapi dia terlalu denial dengan perasaannya
Pagi itu sunghoon terbangun karna alarm yang berbunyi-dengan mata yang terlihat sangat lelah. Kemudian dia duduk dan mematikan alarmnya.
08.20?
Ini udah siang banget buat gua. Hh, kenapa gua sebenernya? akhir-akhir ini gua bener-bener hilang semangat hidup, padahal seharusnya perginya mamah bikin gua lebih semangat hidup, biar mamah bahagia di sana...
Dia tidak sadar, dia kehilangan harinya bukan cuma karna kehilangan mamahnya, tapi Ara. Ara yang membuat harinya jauh berbeda dari biasanya, bangun pagi selalu dapat notif "bangun hoon" "makan cepat!" dan malam "tidur!" "sleep well" dan lain lain.
Iya, Sunghoon kehilangan itu semua. Dan itu yang membuat ia hilang semangat di setiap harinya.
Pagi itu Arin mengiapkan sarapan dengan menu seadanya buat mereka berdua.
Tok tok
"Sunghoon? Bangun sarapan." Ujarnya dengan lembut.
Suaranya yang lembut membuat sunghoon merasa bersalah jika dia hanya diam di kasur tanpa menjawab. Tapi moodnya Sunghoon bener-bener ga bagus saat itu, hilang napsu makan, berbicara dan juga beraktivitas. Arin terus mengetuk pintunya.
Tok tok
"Hoon... kamu jarang sarapan..." Sunghoon hanya memandangi pintu itu dan tidak menjawab. "Yaudah, kalau gitu kaka makan sendiri aja." Lanjut Arin.
Sunghoon menundukan kepalanya dan menghela nafasnya.
"Tolong kasih gua kesempatan buat jelasin..."
"Cukup- habisin makanannya, dan pulang."
Hah- kenapa kalimat itu berbekas banget di kepala gua. Ck.
Drtt drttt
"ah benar, akhir pekan ini, 2 hari lagi..." ujarnya sambil memegang kepalanya dan melihat kearah pintu kamarnya.
'maaf, gua terlalu egois, ka Arin juga ngerasa dan ngalamin hal yang sama, tapi Cuma gua yang bersikap kaya bocah. Dia juga pasti terpukul, sedih, kecewa. Di balik semua itu, dia harus nguatin gua dan dirinya sendiri, gua egois.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Look of Ice prince | Sunghoon (REVISI)
FanfictionSifat cuek Ara membuat cowo dingin ini menjadi cowo paling setia yang pernah 𝐝𝐢𝐚 kenal. Dengan lika - liku kehidupan, mereka bertahan di kesetiaannya. ─── ❝ 𝐥𝐨𝐨𝐤 𝐨𝐟 𝐈𝐜𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 ❞ ─── "suamiku, musuh pertama ku." "Dan dia, akan ja...