Naren, Apa kabar?
Apa kamu bahagia sekarang? Biasanya kamu mengeluh padaku. Entah karena jadwal kuliah dan tugas atau karena keseharian yang kamu lakukan.
Kamu pasti bahagia, karena kamu berhak untuk itu. Naren, yang kini tidak bisa aku akui lagi sebagai milikku. Hanya Narendra, bukan Narenku.
Padahal aku yang egois ini berjanji untuk tidak menangis karena rindu atau karena menyesal.
itu tak boleh, karena aku melakukan atas dasar kebahagiaanmu dan juga rasa bersalah ku.
Ini sungguh mencekik.
Untuk kali ini, aku ingkar.
Naren, maaf.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
After
FanfictionAfter we met, after we confess, and after we broke. This book will tell you, about Narendra, my first and last.