Chapter 02
IN THE ARMS OF MORPHEUSDitulis oleh nonabinar
Diperankan oleh Yoon Jaehyuk dan Lee Hera (OC)
_Menjelang malam hari, Yoon Jaehyuk melangkahkan kakinya dengan bergegas. Matanya memencar ke seluruh penjuru rumah sakit yang tengah ramai-ramainya. Jantungnya berdegup dengan kencang. Ia menarik napas dalam dan menghelanya pelan, berusaha menenangkan dirinya yang tengah panik.
Dengan lutut gemetar, ia melangkah dan duduk di salah satu kursi tunggu di rumah sakit itu. Keringat dingin mengucur dari pelipisnya. Sesekali, ia mengusap kasar air wajahnya.
Sekitar 30 menit yang lalu, Jaehyuk mendapatkan telepon dari rumah sakit yang mengabarkan bahwa ibunya berada dalam kondisi kritis. Bus yang ditumpangi sang ibu mengalami kecelakaan karena kelebihan penumpang. Oleh karena itu, sang supir bus hilang kendali dan bus tersebut menabrak pembatas jalan.
Kalian tahu mengapa Jaehyuk tidak segera menyusul ibunya yang berada di UGD? Sebab laki-laki itu tengah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yang akan ia hadapi sesaat lagi. Ini bukan berarti bahwa Jaehyuk akan berdiam diri dan mempasrahkan semuanya begitu saja. Sama sekali tidak.
Hanya saja, lelaki itu sedang belajar dari pengalaman. Pengalaman pahit di masa lampau membawa Jaehyuk menjadi pribadi yang lebih waspada. Dari sana ia belajar bahwa; sebesar apapun usaha yang diperjuangkan, tetaplah bersiap pada kemungkinan terburuk dan kegagalan yang akan datang. Karena kita bukan Tuhan. Rencana yang paling matang sekalipun bisa menjadi bencana yang akan paling ditangisi.
Dua tahun berlalu dari hari di mana Jaehyuk bertemu dengan gadis itu untuk kali pertama. Jika saja ia tahu bahwa hubungannya dengan gadis itu akan berakhir dengan tidak baik-baik, ia mungkin memilih untuk menghindari gadis itu dari awal.
Namun, pertemuan adalah takdir yang tidak dapat kita elak. Pun dengan perpisahan yang membawa Jaehyuk pada kenangan berbalut duka yang berkepanjangan.
Dua tahun sebelum hari ini…
Yoon Jaehyuk yang baru saja duduk di salah satu kursi tunggu rumah sakit, mengerinyitkan kening tatkala matanya tak sengaja menemukan sebuah buku harian bersampul cokelat tua tanpa pemilik. Meski awalnya ragu, ia pun membuka buku harian itu dan membacanya sekilas.
“Maaf, kayaknya itu buku punyaku.” Pemuda 17 tahun itu terkesiap. Ia lekas menutup buku harian itu dan beralih memandang seseorang yang berucap padanya barusan.
Jaehyuk tergagu. Terlebih, ketika yang ia lihat sekarang adalah seorang gadis yang tak asing baginya. Bahkan, Jaehyuk tidak sadar jika buku harian yang dipegangnya telah beralih tangan ke gadis itu.
“Terima kasih,” ucap gadis itu. Jaehyuk yang baru saja tersadar dari lamunannya, segera menahan gadis itu. Lantas, sang gadis hanya bisa mengerinyitkan keningnya seraya menatap heran pada Jaehyuk.
“Kamu… Lee Hera, ‘kan? Sang pelari kilat?” tanya Jaehyuk. Gadis itu membulatkan matanya dan dengan cepat menundukkan pandangannya malu. Bagaimana tidak? Gadis itu telah susah payah merahasiakan sakit yang ia derita. Namun hari ini, ada seorang pemuda yang ternyata mengenalnya.
Lee Hera, gadis sepantaran Jaehyuk itu tentu saja merasa malu. Sang pelari kilat adalah julukannya karena meraih banyak penghargaan dalam lomba lari, bahkan dalam skala nasional. Dan hari ini, seorang pemuda yang bersekolah di sekolah yang sama dengannya, melihat dirinya dalam kondisi menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1st Event Treasure Wattpad Valentine's Day [COMPLETED]
Fanfic[COMPLETED!] THANKS FOR YOUR PARTICIPATION! Official treasure Wattpad 1st event! ❤ Valentine days! Kami membuka kesempatan untuk kamu berpartisipasi dalam event treasure wattpad yang diadakan selama 7 hari dihari penuh kasih sayang, Valentine's day...