1

1 0 0
                                    

"Bagian terindah adalah saat kita tertidur, karena disitulah semuanya terasa nyata,Semua orang seperti menjadi diri mereka versi ilusi mimpi" -Dean Anggara

"Heh ngapain Lo!Bukannya masuk malah berdiri sendirian depan mading,kaya anak ilang lo."Sebuah suara mengalihkan pandangan seorang gadis dari sebuah mading,melihat siapa yang mengalihkan perhatiannya.

"Eh!ka faro"Gadis itu tersenyum saat melihat siapa yang kini sudah berdiri disampingnya.

"Suka baca ginian?"Tanyanya sambil memandang Mading yang berisikan banyak tulisan.

"Nggak juga sih,Cuma tadi lagi lewat terus pada bilang tentang mimpi mimpi,pas aku tanya katanya suruh baca dimading sekolah,Ya karena aku penasaran jadinya malah gini deh,kaya patung atena.haha"

"Terus Lo percaya gitu kalo bagian terindah itu pas kita tidur karena mimpi?"

Mata gadis itu berputar perlahan kemudian tertuju kepada Faro,seorang Cowo yang terlihat lebih tinggi darinya.

Tak lama gadis itu tersenyum yang membuat Faro salah tingkah.

"Kenapa sih,malah senyum bukannya jawab"

"Abis ka faro cakep sih,jadi enak buat dipandang lama lama"

"Dih,gw mah emang cakep dari orok,bahkan sebelum mama bapak gw buat gw,,Noh contohnya,Sitasya kakak sepupu lu aja klepek klepek sama gw"jawabnya sambil mencubit hidung Yana yang membuat empunya kesal dan merona tak sadar.

"Iih sakit!jahat banget si calon Kaka ipar,gak aku restuin tau rasa kamu"kesalnya yang justru membuat Faro terbahak.

"Ada ya manusia kerdil kaya Lo idup "

"Kan aku sebagai pelengkap dalam rumah tangga mama sama papa aku"

"Dih,anak kecil bisa aja,ya udah iyain daaah,jadi..?"

"Jadi apaan?!"Tanya gadis itu bingung

"Jadi apa prok prok prok,wah jadi burung dara enaknya nyambung terus"

"Bang"

"Hmm"jawab Faro dengan gumaman

"Belum minum obat ya?"

"Maksudnya?"

"Pantes kumat"

"Hah?!"jawabnya masih belum sadar apa yang dimaksud Yana."si pe'a maksudnya gw gila ?gak waras gitu??bener bener"kesalnya setelah paham yang dimaksud.

Gadis itu tertawa karena tingkah seniornya karena pertanyaannya.

Diam,hening,Gadis itu berhenti tertawa kemudian kembali melihat ke Mading.

"Waktu paling indah adalah waktu kita tertidur,mungkin aku menyetujui itu,karena diwaktu itu,mata kita terpejam,pikiran kita tenang dan jiwa kita berkelana, seperti menyebrangi samudra tanpa takut akan tenggelam lalu mati"Faro mendengarkan apa yang gadis itu bicarakan,Menjeda lalu menghembuskan nafasnya berat.

"Dunia adalah film penyiksaan paling berat saat kita terjatuh,Dan dunia adalah film menyenangkan saat kita sedang bersama orang yang kita cintai,Tapi itu gak berlaku bagi sebagian"Faro memandang fokus kearah sepupu pacarnya,Ia seperti tak mengerti maksud ucapan gadis yang tengah memejamkan mata

"Termasuk aku"Mereka saling memandang,Yana yang tersenyum simpul dan Faro yang masih tak mengerti.

Bel berbunyi,semua murid mulai berlarian masuk kedalam kelas masing masing.

"Aku masuk kelas dulu"pamit yana yang mendapat anggukan.setelahnya Faropun ikutan masuk ke kelasnya,12 Ips2



"

Senja dan waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang