#4 : 2 siblings

977 119 11
                                    

Yoon Hee berdiri bersandar pada pilar besar dekat air mancur dalam istana, matanya menerawang jauh entah apa yang sebenarnya ia lihat, tangannya terus mengelus liontin berbentuk bulan yang menggantung di lehernya.

"Apa yang anda lakukan sendiri disini putri?" tanya Johnny yang kebetulan saja lewat.

"Hanya... memikirkan sesuatu pangeran.."

"Panggil saja Johnny." 

Johnny pun berjalan mendekat, berdiri tepat di sebelah Yoon Hee dan ikut memandang jauh.

"Jadi, pemandangan apa yang membuat putri Yoon Hee betah berdiri disini seharian?" tanya Johnny lagi.

"Mungkin sebenarnya aku tidak benar-benar melihat sesuatu John.."

Yoon Hee menoleh dengan sedikit mendongak, menatap Johnny yang begitu menjulang tinggi melebihi dirinya, bahkan mungkin lebih tinggi dari Ayahnya.

"Maaf telah bersikap lancang atau tidak sopan, tapi aku melihat semuanya tadi malam." 

"Ap- apa maksudnya?"

"Sebagai penerus utama tahta aku tidak bisa pergi bersantai dan langsung tidur begitu jam sudah menunjukkan waktu malam bukan? jadi aku melihat kejadian semalam.. boleh aku tau apa ada masalah dalam kerajaan?" 

Yoon Hee menunduk, helaan nafas kasar keluar dari mulutnya, "Percayalah.. aku merasa bodoh tidak mengetahui apapun saat ini, seharusnya aku lebih memperhatikan sekelilingku disaat aku bisa."

Matahari telah menyembunyikan dirinya, langit berganti gelap dan hawa dingin lebih menyeruak... Makan malam yang lumayan sepi itu telah selesai, Yoon Hee memutuskan untuk pergi ke perpustakaan istana, mungkin menemukan beberapa bacaan menarik untuk dibawanya kedalam kamar, membantunya agar cepat mengantuk.

Saat sedang memilih-milih buku, terdengar suara ramai dan juga derap-derap kereta kuda.

'Oh! Raja dan pangeran telah kembali?' pikir Yoon Hee. 

Yoon Hee menitipkan buku bacaan yang telah ia pilih kepada pelayannya, ia pergi ke lobby istana, memberi salam kepada Raja yang telah kembali.

Bukan hanya Raja dan para pangeran yang telah kembali, namun kakaknya juga berdiri disana.

"Kak Hye Ran!" Yoon Hee berlari memeluk Hye Ran, Hye Ran balas memeluknya dengan senyum yang dipaksakan. Adiknya harus tau yang sebenarnya, karena itu Hye Ran meminta izin untuk ikut pergi ke Kerajaan Timur. Para pangeran yang lain pun menyambut kedatangan sang Raja kembali.

Hye Ran melepas pelukan Yoon Hee, sorot matanya tidak bisa mengikuti sorot mata adiknya yang melihatnya dengan berbinar.

"Yoon Hee, kau selalu patuh pada kakak kan?" tanya Hye Ran sembari memegang kedua tangan adiknya.

"Tentu saja."

Kedua kakak beradik itu bertatapan lama, tidak melanjutkan perbincangan mereka. 

"Ayah dan Bunda-" rasanya tenggorokan Hye Ran seperti tercekat.

"Ya?"

"Kenapa kak?" Yoon Hee sedikit memajukan kepalanya.

"Ayah dan Bunda telah tiada." lanjut Hye Ran.

Para pangeran yang tadi tidak ikut ke Kerajaan Barat menganga tidak percaya, begitu juga dengan Ratu Seulgi yang langsung berpegangan pada Shotaro. Begitu berbeda dengan ekspresi Yoon Hee, dahinya hanya mengkerut dan terus menatap Hye Ran.

"Hahahaha... kakak bilang apa sih?" sahut Yoon Hee sambil menghempaskan tangan Hye Ran.

"Ayah dan Bunda dibunuh oleh para tentara selagi mereka pergi ke Kerajaan Barat, surat di burung merpati itu yang sampai ke Raja Chanyeol, surat itu yang menandakan bahwa mereka telah tiada." jelas Hye Ran lagi.

Neo Kingdom || NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang