1. Terpaksa Menikah

1.8K 28 0
                                    

"Kau pikir, aku akan melepaskanmu begitu saja, Danas?" tanya pria berperawakan tinggi. Mata pria itu memancarkan amarah dengan gigi menggertak. Tangan kekar mencengkeram mulut wanita di depannya.

Sorot tajam mata Danas berkaca-kaca menatap Aaron, pria yang pernah ia cintai. Aaron tengah emosi memperlihatkan raut wajah menyeramkan dengan alis tebal yang terangkat, rahang mengeras disertai cengkeraman tangan seakan ingin meremukan.

"Argh!" Danas meringis merasakan kesakitan.

Untuk pertama kali Danas melihat pria yang beberapa jam lalu menjadi suami begitu emosi membuat tubuhnya membeku karena rasa takut.

"A-Aaron ...! L-lepaskan aku ... sakit sekali!"

Suara Danas terdengar lemah dan bergetar. Ia memberontak dan terus meronta agar Aaron mau melepaskan dirinya.

"Lepaskan aku, Aaron. Aku mohon!" Danas mulai terisak.

Begitu dingin Aaron menatap wanita itu.

"Ingat! Aku tidak akan melepaskanmu! Teruslah menderita," seru Aaron seraya menghempaskan Danas ke lantai, membuat wanita itu tersungkur.

Lutut Danas menghantam lantai yang dingin hal itu membuat Danas mengerang kesakitan. Danas tidak percaya bahwa Aaron begitu kejam dan tega memperlakukan seorang wanita tanpa perasaan seperti itu.

"Ingat! Pernikahan ini bukan akhir, tapi awal dari penderitaanmu. Ini belum seberapa dengan apa yang telah kau lakukan!"

Tubuh Danas bergetar hebat saat mendengar apa yang diucapkan oleh Aaron menghadirkan sejumput rasa sakit di hati. Namun, perlakuan Aaron membuatnya geram ketika pria kaya itu terus-menerus menyiksanya. Ia kembali menatap Aaron dengan sorot penuh kekesalan.

"Memang, salahku apa? Sampai kau membenciku seperti ini? Aku bahkan tidak tahu letak kesalahanku di mana?"

Suara Danas semakin parau, wanita itu berharap lelaki yang ada di depan muka itu, memiliki belas kasihan. Matanya menatap tajam Aaron, ke arah wajah terpahat sempurna. Namun, pancaran mata pria itu begitu mengintimidasi, membuat nyali Danas sedikit menciut.

"Omong kosong! Berhenti berpura-pura!" bentak Aaron, emosi pria itu makin meluap ketika Danas mengatakan tidak tahu alasan kenapa pria itu membenci dia.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicaraka. Kenapa kau ingin membuat hidupku menderita? Kau bahkan membuat perusahaan ayahku bangkrut serta memaksaku menikah denganmu," ucap Danas dengan nada pelan. "Kenapa kau tidak membunuhku saja?!" sambung Danas geram membuat pria bermata biru itu seketika berjongkok.

Tangan Aaron mencengkeram rahang Danas dengan erat. "Membunuhmu? Kau pikir aku akan membuatmu mati dengan tenang? Tidak!" tegas Aaron seraya menguatkan cengkeraman. "Aku ingin kau merasakan hari-hari penuh penderitaan seperti berada di neraka," ucap Aaron penuh dengan emosi.

Tubuh Danas seketika menegang mendengar perkataan Aaron yang begitu menusuk hati. Begitu besar rasa benci pria yang sudah menjadikan dia sebagai istri padanya? Walaupun ia dipaksa menikah tetapi apakah ia harus mendapatkan perlakuan kasar seperti ini, tepat di hari pernikahan? Tubuhnya bahkan masih terbalut gaun pengantin.

Mendengar ucapan itu, air mata terasa ingin tumpah begitu saja. Bagi Aaron, tidaklah sulit untuk menghabisi nyawa siapa pun, termasuk dia. Apa lagi status pria taipan itu berpengaruh di negara ini sebagai pemilik perusahaan Neha'v Group yang bergerak bidang farmasi dan beberapa industri lain.

Buliran bening tanpa diperintah pun menetes membasahi pipi. "Katakan, katakan padaku salahku apa? Katakan padaku, Aaron." Suara tinggi Danas terdengar menggema di ruang pengantin.

Amarah Aaron lagi-lagi tidak terkontrol ketika melihat sang wanita mulai memberikan perlawanan, membuat pria itu lagi-lagi mencekik leher sang istri.

"Akh ...." suara Danas tertahan, cekikan Aaron begitu kuat membuatnya tidak berdaya. "L-Aaron," lirih Danas memohon.

Sangkar Pernikahan [PINDAH INNOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang