!Caution!
Jangan baca kalo ga suka!
-🔞⛔-
Rapat perdana osis setelah Jin terpilih sebagai ketua osis pun akhirnya selesai saat hari sudah gelap sekitar jam 7 malam.
"Yang lain boleh pulang ya, nanti besok kita mulai ngerumusin buat program dan buat irene lo jangan pulang dulu gua mau bahas format proposal dan surat yang baru"
Semua anggota osis pun keluar satu persatu sampai menyisakan Jin dan Irene.
Jin langsung menyuruh Irene duduk di bangku yang menghadap kearah komputer sementara dia berdiri disampingnya.
Jin langsung membuka format baru tersebut dan menjelaskannya kepada irene.
Irene yang berada di dekat Jin bisa dengan jelas mendengar detak jantung Jin yang membuatnya bersemu merah. Sesekali tangan mereka bersentuhan saat ingin menggunakan mouse.
Irene pun memalingkan wajahnya untuk menatap Jin karena ingin menanyakan sesuatu yang tidak didengar Jin waktu Irene mengucapkannya sambil menatap komputer. Karena irene memalingkan wajahnya secara tiba tiba membuat bibir mereka bersentuhan secara tidak sengaja karena Jin juga memalingkan wajahnya ke Irene.
Irene yang kaget akhirnya dia pun menggerakkan kepalanya untuk melihat kearah komputer lagi namun gerakannya ditahan oleh Jin yang sudah menangkup wajah Irene dengan kedua tangannya.
Jin pun memperdalam ciuman mereka membuat Irene mendongak dan melingkarkan tangannya dileher Jin.
Jin menekan kepala Irene supaya membuat lidahnya semakin leluasa mengabsen deretan gigi dan menaut lidah irene.
Ciuman mereka semakin dalam karena mereka berdua semakin rakus untuk melumat bibir pasangan mereka.
Jin mengangkat Irene dari kursi dan mendudukannya di meja tepat samping komputer tersebut ditempatkan.
Irene menyisir rambut belakang Jin dengan kedua tangannya sambil sesekali menekan kepala itu supaya semakin mendekat sementara Jin memegang kepala Irene dengan satu tangan dan satunya mulai bergerilya di paha mulus Irene.
Tangan Jin yang sibuk bergerilya itu akhirnya dapat merasakan celana dalam Irene dibalik rok pendeknya itu.
Tangan itu mengelus ngelus vagina irene dibalik celana dalam tersebut dan sesekali menekannya membuat Irene mendesah singkat.
Mereka pun melepas tautan bibir mereka yang membuat bibir keduanya sama sama bengkak. Jin langsung menyingkap rok irene dan meloroti celana dalam irene.
Vagina yang ditutupi rambut rambut tipis pun terpampang jelas di hadapan Jin membuatnya langsung berjongkok supaya bisa menghadapkan wajahnya ke vagina irene dan langsung melahapnya sepertu orang kelaparan.
Irene pun tanpa sadar mengangkang dengan sendirinya dan tangannya menjengut rambut Jin dan menekan kepala tersebut supaya semakin dekat dengan vagina miliknya.
"Ohh— sshh ahhh ngghh Jiiinshh fas-sterhh eumhh yeahshhsh" desah Irene dengan kepala yang menadah keatas dan mengigit bibir bawahnya.
Jin semakin gila menjilati vagina Irene setelah mendengarkan desahan itu.
Akhirnya cairan kenikmatan irene pun tumpah untuk pertama kali dengan desahan yang panjang dan mengairahkan. Cairan tersebut langsung dihisap habis oleh Jin.
Jin pun berdiri dan berkata, "Now it's your job" setelah itu Irene langsung turun dari meja.
Irene mengelus penis Jin yang sudah terlihat sangat membengkak dari luar lalu dia membuka resleting dan penis itu langsung menyumbul kearahnya
"Nice" ujar Irene
Irene langsung mengulum dan memijat penis Jin dengan sangat lihai membuat Jin diselimuti rasa nikmat yang teramat.
Jin menekan kepala irene, supaya penisnya dapat masuk lebih dalam ke rongga mulut.
"Eummhh yeshhh ho ahh ney like eungghhh thaa-at"
Akhirnya Jin pun bisa merasakan pelepasan nya yang pertama dan spermanya itu langsung ditelan irene supaya ruang osis tidak bau amis.
"You like a bitch. But i love it" Ujar Jin saat Irene mengusap ujung bibirnya.
"Udah?"tanya Irene yang sudah berdiri berhadapan dengan Jin
"Menurutmu?" Ujar Jin lalu dia membalikkan tubuh irene dan memaksanya menungging.
Jin mengarahkan penisnya masuk dengan tepat ke lubang irene.
Dengan satu hentakan yang kuat penis Jin pun masuk sempurna ke dalam lubang itu.
"Kamu udah ga perawan?" Tanya Jin saat tidak ada darah yang keluar dari Irene.
"Rusak karena kecelakaan sepeda waktu kecil"
Jin mengangguk lalu dia mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menghentak lubang irene.
Mereka menciptakan nada yang selaras dan memabukkan.
Desahan desahan yang keluar tanpa mereka sadari sudah memenuhi ruangan osis dan memecah keheningan malam itu.
"Jiinn eungghh aaahh hhh shhh shit.. fastehh.. moreeehh faaasteer Ughh"
"Yes, baby."
Plok plok plok
"Ohh shit.. a-kuu mauu kelughh hmmhh arr.. "
"Jiiiinnnnnn ahhh " desah irene lalu dia pun mengeluarkan cairannya untuk kedua kali.
Sementara Jin semakin mempercepat gerakannya karena dia juga akan mengeluarkan spermanya.
"Jangan di da- ohh shitt -lam "
Dia semakin mempercepat gerakan lalu Jin pun mencabut penisnya dan memuncratkan spermanya di luar yang terkena ke pantat dan paha irene.
Mereka sama sama terengah engah. Jin langsung merapihkan seragamnya dan dia mengambil tisu untuk mengelap spermanya yang acak acakan.
Irene menopang badannya dengan memegang meja dan membiarkan jin mengusap pantat dan paha nya untuk membersihkan kedua asetnya itu.
Setelah selesai dibersihkan irene langsung merapihkan dirinya dan duduk dibangku tadi.
Tisu yang basah tersebut dimasukan oleh jin ke tasnya dan dia menghampiri irene. Dia mencium kening irene dan mengucapkan terima kasih.
Jin menarik kursi untuk duduk disamping Irene dan melanjutkan bahasan mereka tentang proposal.
Baru lima menit membahas itu tiba tiba satpam sekolah membuka pintu ruang osis dan menyuruh mereka pergi karena sudah terlalu larut.
-🔞⛔-
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! (BTSVELVET NC 21+)
Hayran Kurguisinya one shoot nfsw bts velvet Jangan baca ini jika : 1. Tidak suka hal berbau dewasa 2. Tidak suka melihat Redvelvet di pairing dengan BTS 3. Pokoknya kalo ga suka jangan baca dan jangan salty! 4. Buat kalian yg berumur dibawah 18thn dosanya tan...