📍HAPPY READING FOR YOU📍
"Chat dari siapa?" tanya seorang lelaki pada Rasya.
Refleks cewek itu mendongakkan kepalanya. "Nggak dari siapa-siapa, San," balas Rasya pada lelaki itu yang diketahui bernama Sandi.
Rasya segera memasukkan ponselnya ke dalam saku. Ia tadi sedang melihat pesan dari Dipta yang mengatakan bahwa ban motor cowok itu bocor. Dan itu sebabnya Dipta tadi menelepon, tetapi Rasya malah tidak mengangkatnya. Untung ada pacar gue, batin Rasya.
"Ra, udah sarapan belum?" tanya Sandi pada Rasya.
"Belum, nih, memang kenapa?"
"Ke kantin sekarang, mau nggak?"
Tanpa berpikir, Rasya menganggukkan kepalanya. Dan Sandi langsung merangkul cewek itu, mengajaknya untuk pergi ke kantin.
Sebelum benar-benar melangkahkan kakinya, Rasya menoleh ke arah belakang. Di ujung koridor, Pikar sedang menatapnya tajam, namun Rasya tidak mempedulikan tatapan itu. Rasya hanya memberitahukan pada Pikar bahwa ia akan ke kantin bersama Sandi melalui isyarat tangan. Setelahnya ia menghadap seperti semula, dan pergi.
Yang bisa dilakukan Pikar hanya menghembuskan nafas panjang. Untuk kesekian kalinya, ia melihat Rasya bersama lelaki lain. Padahal, baru beberapa menit yang lalu, ia merasa menang dan akan berusaha menghangusbumikan sifat buruk Rasya itu. Tetapi, kini niatnya seketika hilang tertelan kenyataan, bahwa ia tidak tahu lagi harus melakukan apa. Pikar menyerah.
Di tempat lain, sebuah mobil baru saja berhenti di pinggir jalan. Sang pemiliknya mendengus kesal saat seseorang menyuruhnya untuk berhenti.
"Tolong gue, dong! Nebeng ke sekolah. Lo anak SMA Pelintaria juga, kan?" tanya seorang cowok seraya mengetuk pintu mobil Evlyn. Cewek itu langsung membukanya, dan keluar.
"Tahu dari mana?"
"Dari mana aja, terserah lo deh. Udah minggir, buruan." Refleks Evlyn menyingkirkan tubuhnya ke samping, dan cowok itu masuk ke dalam mobilnya begitu saja.
"Eh, mau ngapain kamu?" tanya Evlyn sedikit meninggi.
Dahi Dipta langsung bergelombang, lantas tertawa. "Formal banget. Geli gue dengernya. Masuk aja ayo, jangan banyak omong. Gue tinggal juga, ntar."
Evlyn langsung melototkan kedua bola matanya. Enak saja! Mobil, mobil siapa! Kenapa dia yang seakan-akan pemiliknya?
"Ngeselin kamu!" decak Evlyn. Mau tak mau ia berjalan memutari mobil dan masuk ke dalam, tepat di samping kursi pengemudi. Dan Dipta langsung melajukannya.
"Nama gue Dipta, anak XII IPA-2," ujar Dipta tiba-tiba. Evlyn yang semulanya menatap jalan, langsung menoleh ke arah cowok itu. "Udah kenal, kan?" tanya Dipta. Matanya masih fokus menatap lurus ke depan.
"Hmmm," balas Evlyn dengan bergumam.
"Sejak kapan lo kenal gue?"
"Tadi, barusan. Kan, kamu sendiri yang ngenali diri."
Tiba-tiba Dipta tertawa kecil, membuat Evlyn tak mengerti maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU RATU FAKGIRL
Teen Fiction"Ra." "Iya?" "Kalau aku yang ngelepas, kamu nggak apa-apa, kan?" Ini adalah kisah yang berisikan tentang seorang lelaki dingin yang terjebak dalam kisah percintaannya dengan cewek fakgirl. Dia adalah Pikar Alzoandra, dan pacarnya -Rasya Anggrainy S...