Bismilllahhhhh....
AsalamualaikumBetapa kagetnya Arya melihat gundukan tanah itu tak menonjol lagi.
"Eh Masss?",
" enggak tadi ada gundukan tanah disini!ada nampak tangan kamu!"
"Ih mass masak sihmasss aku sampai mau maunya masuk lubang!",
" Tapi,ya sudahlahhh!",kata Arya sambil berdiri.
"Mas nggak ngabarin mau pulang?" tanya Mayang yang sekarang berjalan mendekat.
"Ini surprise",katanya yang langsung memeluk Mayang
" kok badan kamu dingin Sayan?",tanya Arya."Aku agak medinginan bebs!kan?",
" benar suasana pagi ini hawanya dingun!ya sudah ayo masuk!",pinta Arya langsung menggendong Mayang masuk ke rumah.
"Tuan ya yang tadi mengetuk pintu?", tanya Surti sambil mengelap meja.
" iya kenapa nggak buka?"_
"Saya nyuci tuan jadi nggak kedengeran!dan setelah saya buka anda sudah tidak ada!",
" oh begitu",kata Arya melangkah ke tangga dengan Mayang yang masih di gendongannya.
"Hmmm tuan sudah seromantis itu pada nyonya!nyonya juga sekarang banyak diam!mungkin dia mengumpulkan energi untuk sekarang!", kata Surti sambil tertawa k ecil.
Malam yang dingin membuat Arya rindu belaian Mayang.Saat Arya sudah selesai mandi ia melihat Mayang sudah mengenakan kimono putih dengan panjang di atas lutut yang transparan hingga Arya melihat bebas tubuh mulus Mayang.
" Ma,Mayang",
"Masss", katanya lembut.
Arya yang sigap langsung merebahkan Mayang di atas ranjangnya.Bruakkkk suara keras lemparan Arya menandakkan penuh napsu.
" aku rindu Sayang",kata Arya manja lalu bersiap menngenjotnya.
Tanpa ARYA sadari Surti mendengar dari luar.Surti yang masih perawan tua itu kepo adegan dewasa yang belum pernah ia lihat.Maklum dia perawan tua namun sayang pintunya dikunci.Surti mulai berkeringat mendengar desahan Mayang gulpppp Surti menelan ludah.Setelah 2 jam mematung mendengar adegan Surti sudah tak mendengar suara lagi.Akhirnya Surti meninggalkan pintu kamar itu.Dengan rasa gembira mendapat tontonan gratis Surti lalu tertidur dikamarnya.
Pagiiii.......
"Pagi Mayang"_sapa Arya yang mengucek ucek matanya.
" lho udah nggak ada?",
"Yang Mayang Mayang Mayang sayangggggggg", panggil Arya sambil mengelilingi sekitar namun tak ada sahutan.Surti yang masih ngorok karna kecapaian tak mendengar Arya.
" Mayang_panggil Arya berhenti saat Mayanh sudah berada di belakangnya.
"Astaga Mayang!", katanya kaget." kenapa mas?",tanyanya.
"Sarapan dah siap ayo turun!"," baiklah",katanya mengikuti langkah Mayang.
*************
Sudah 5 bulan berlalu Arya merasakan keanehan pada Mayang dan suasana rumahnya.Mulai dari,Mayang menjadi pendiam,tak lagi bercanda saat makan,malam selalu meminta jahat mungkin selama 5 bulan Arya dan Mayang melakukannya setiap hari namun anehnya Mayang tidak kunjung hamil.Arya mulai merasa ada terror buto ijo.Dalam makanan juga membuat Arya tidak nyaman Mayang mulai makan makanan aneh seperti mbang kantil mandi bunga tujuh rupa suka farfum wangi bunga kemuning hingga hampir setiap malam setelah Arya dan Mayang melakukan itu selalu ada keributan dan Mayang yang selalu terlihat di halaman belakang ketika pukul 00:30 dan saat ditanya jawabannya selalu"aku mengingau masss!",begitu jawabannya setiap saat.
"Bebs ibu katanya mau kesini seharian!", kata Arya mendahului pembicaraan saat sarapan.
" emangg_kata Mayang terpotong saqt Surti meletakkan sarapan buatannya di meja.
"Ini tuan nyonya!", katanya lalu kembali mengerjakan yang lainnya.
" ibu tadi meneleponku dia ingin main disini!",
"Yaaaa", jawab Mayang singkat.
" aku terlambat",kata Arya yang melihat jam tangannya lalu mencium kening Mayang dan mengegas mobilnya.
"Mbak tolong beresin!", kata Mayang pada Surti Mayang lalu menuju ruang tamu untuk menunggu mamanya.
" baik nyonya",katanya yang sudah di dapur.
Ting tonggggg
"Mayang sayang",sahut mama Mayang dari luar.
Tanpa menjawab Mayang membuka pintu lalu mempersilahkan masuk Mamanya.
" sayang kok kamu pucet?",tanya Mama Mayang yang sudah duduk.
"Kamu sakit?", tanya Mama Mayang." tidak!",jawab lembut singkat Mayang.
"Lalu?",
" Aku sudah mati bu!",
KAMU SEDANG MEMBACA
TUMBAL
Horor"Kau sakit nak?", tanya ibu Mayang " tidakk",jawab lembut singkat Mayang "lalu", " aku sudah mati bu!"