satu😗

9 3 0
                                    

Sayup-sayup azan subuh mulai terdengar di gendang telinga membuat Syahnaz yang sedang tertidur terbangun. Gadis itu langsung bangun dari tempat tidur dan langsung mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat subuhnya.setelah Syahnaz selesai shalat subuh syahnaz memilih untuk membaca Al-Quran ketimbang tidur lagi. Tak terasa matahari mulai naik dan syahnaz pun menyudahi kegiatannya tadi.

Tok tok
Suara ketukan pintu di kamar syahnaz.
"Siapa" Teriak syahnaz  dari kamarnya .
"Ini bibi non, non disuruh turun kebawah sama tuan" Ucap bi inah pembantu dirumah syahnaz.

"Oh oke bi aku bakalan turun" Ucap syahnaz sambil mencepol rambut panjang nya.
Ratna pun turun dan langsung menuju ke ruang makan. Di ruang makan sudah ada 3 abangnya dan satu adik laki-laki.

Sejak umur empat tahun syahnaz sudah ditinggalkan oleh mamanya karena penyakit kanker payudara. Jadi yang menjaga syahnaz dan kelima saudaranya adalah ayah nya .

"Good morning papa muach" Ucap syahnaz lalu mencium pipi papanya bukti cinta ia kepada papanya.

"Ihhh cuman papa doang nih yang dicium raka gak nih" Ucap raka adik kecilnya syahnaz.
"Muach adik kecil nya kakak" Ucap syahnaz lalu mencium pipi raka.

Syahnaz pun duduk dan mulai memakan makanan yang sudah disiapkan. Setelah semua selesai makan mereka semua pun berkumpul di ruangan keluarga.

"Syahnaz mulai besok kamu sekolah di sekolah nya Damar Danur ya" Ucap Rendi yang tak lain ayahnya.

Syahnaz yang sedang membaca novel pun menutup bukunya.
"Kok cepet amat yah aku kan mau jalan-jalan dulu disini,lagi pula aku mau istirahat dulu" Ucap Syahnaz . "Nanti sekalian jalan-jalan sayang" Ucap Rendi lembut.
"Ya udah " ucap syahnaz pasrah.

"Jadi kamu sama Dadar( Damar and Danur) hari ini pergi belanja kebutuhan sekolah kamu" Ucap Rendi.
"Habis itu boleh jalan-jalan kan yah" Ucap syahnaz memelas.

"Iya mana mungkin ayah bisa nolak kalo kamu bikin muka melas kayak gitu" Ucap Rendi .
"Yeay makasih yah"ucap syahnaz sambil berjalan ke kamar untuk mengganti bajunya terlebih dahulu sebelum pergi.

Dua jam pun berlalu, syahnaz keluar dengan pakaian Muslimah nya tak lupa dengan jilbab yang besar.
" Ah elah lama banget sih lo dek"ucap damar yang tak sabar ingin pergi. "Sabar lah bang adek kan juga harus dandan dulu yang rapi emangnya abang mau punya adek muka nya kucel" Ucap syahnaz sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya gak mau lah masa abangnya ganteng ginih dapet adek mukanya kucel, panggilin si danur dek bentar" Ucap damar memberi perintah kepada syahnaz. "Emang bang danur kemana biasanya kalian berdua selalu lengket kayak permen karet jalanan"ucap syahnaz heran biasanya abang kembar dia selalu berdua.

" Tadi dia urusin jarjit dulu, katanya belum di kasih makan"ucap damar sambil bermain handphone. "Bang danur aneh ya bang, masa ganteng-ganteng gituh suka melihara tokek" Ucap syahnaz heran .
"Ntahlah abang lu tuh" Ucap damar.

Tanpa berlama-lama lagi syahnaz pergi memanggil danur, ia sudah tidak sabar ingin pergi berjalan-jalan.

"Bang danur oi bang danur"teriak syahnaz di lorong-lorong kamar danur. "Ni kamar atau hotel sih, gede amat dah" Sungut syahnaz.
"Gua disini dek" Teriak danur.

"Woi bang perasaan kamar abang gak segede inih dah,kalo tau kek ginih adek aja yang tempatin" Ucap syahnaz sambil duduk di king size nya danur. "Ye itu kan baru pindahan belom gua beresin" Ucap danur sambil memberi makan tokek nya si jarjit.

"Bang cepetan katanya mau temenin syahnaz jalan-jalan" Ucap syahnaz cemberut.
"Tunggu sedikit lagi nih, yok jarjit makannya cepetan ya kakak mu gak sabar tuh" Ucap danur kepada tokek nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ada Apa Dengan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang