Jeongwoo nyaris membulatkan matanya kala melihat kartu pengenal tersebut. Ternyata yang baru saja ia marahi adalah bagian dari kepolisian pusat.
Malu? Pasti.
Namun namanya juga Jeongwoo, ia hanya memasang wajah datar sembari ber'oh' kala melihat kartu pengenal pemuda Watanabe tersebut.
"Saya tidak ada waktu meladeni orang aneh seperti anda, permisi." Ucap Haruto santai, sedangkan Jeongwoo kali membulatkan matanya karena terkejut dikata 'orang aneh'.
Haruto tersadar saat baru saja ingin memasuki mobilnya kembali, mobilnya ini ternyata menabrak tiang listrik pinggir jalan karena insiden tadi.
Pandangan pemuda Jepang tersebut mengedar ke segala arah. Dirasa menemukan sesuatu objek yang dia cari, lantas ia menghampiri salah satu peserta karnaval mobil.
"Berapa?"
"Berapa untuk?"
"Harga mobil anda?"
Orang itu tertawa, membuat Jeongwoo yang baru saja datang mengerutkan keningnya sedangkan Haruto hanya menatap datar.
"Tidak akan dijual---" naas, belum selesai berbicara Haruto sudah menarik keluar orang itu. Pun, merampas dompetnya.
Diambilah kartu atmnya, membuat Jeongwoo yang di belakang Haruto panik.
"Woy lo jangan maling dong!" Cegah Jeongwoo berusaha merampas kembali kartu atmnya tapi sia-sia, karena Haruto berhasil menghindar.
"Saya tidak ada niat mencuri, saya hanya ingin membelinya untuk mengganti mobil saya yang rusak."
Haruto pun memakai kacamata hitamnya; segala program keluar dari penglihatan pemuda Jepang tersebut. Pun, ia memilih untuk men-scan rekening dari atm tersebut. Selanjutnya, Haruto menekan tindikan hitam sebelah kirinya.
"HEUSC ceknya." Setelah mengatakan hal itu, Haruto menggerakkan jarinya seolah mendatangani sesuatu.
"Saya sudah transfer uang ke rekening anda 1 Miliar, kembalian ambil saja."
Dengan santai, Haruto pun melepaskan kacamata hitamnya dan langsung memasuki mobil yang baru saja ia beli. Tidak lupa ia memberikan kembali kartu atm si pemilik mobil sebelumnya.
Jeongwoo dan si pemilik mobil? Tentu terkejut, bahkan Jeongwoo sampai terngaga.
"Sinting banget." Celetuk Jeongwoo, kemudahan entah keinginan darimana pemuda Park tersebut melesat masuk ke dalam mobil yang sama.
"Kamu ngapain?" Tanya Haruto kala mendapati Jeongwoo duduk di sebelahnya.
"Gue polisi juga ya, ya gue mau bertugas. Capek jalan mulu."
Haruto hanya menganggukkan kepalanya, begitupun dengan Jeongwoo yang mulai memakai sabuk pengaman---tetapi...
Bruum...
Gas mobil sudah lebih dulu diinjak oleh Haruto, membuat Jeongwoo yang belum mengaitkan sabuk pengaman langsung terbawa arus cepatnya kendaraan.
"WATANABE HARUTO GUE MASIH MAU HIDUP YA!" Pekik Jeongwoo sembari menahan tubuhnya sebisa mungkin.
Haruto? Tidak peduli, ia justru kembali menekan tindikannya.
"Jalur utama alihkan dan pantau perkembangan bom yang berada di mobil."
"Baik."
Jeongwoo lantas menengok ke arah Haruto, ia mendengar suara balasan entah darimana. Jeongwoo pikir, Haruto berbicara pada anak buahnya.
Benar saja, dihadapannya kini tiba-tiba jalanan menjadi kosong. Seperti tanpa berpenghuni, apakah benar anak buah Haruto mengalihkan arus?
Dihadapannya kini, terdapat satu mobil yang diyakini terdapat bom di dalamnya.
Haruto mempercepat laju, hingga mobil yang dikendarainya menabrak belakang mobil pembawa bom.
Di depan saja, jelas terdapat jurang dimana bawahnya terdapat sungai. Haruto menggiring mobil itu untuk kearah sana, membuat Jeongwoo seketika kalang kabut.
"Heh! Lo gila?! Lo mau apain?!"
Haruto tersenyum miring, "Daripada memakan korban di tengah perkotaan, lebih baik kita buang ke sungai bukan?"
Jawaban serta pertanyaan dari Haruto membuat Jeongwoo tidak habis pikir. Pasalnya, di dalam mobil itu ada orang lain dan itu seorang perempuan!
"Akh, emang lo gila." Celetuk Jeongwoo sebelum pemuda itu keluar dari mobil.
Kakinya berlari cepat, sebab mobil pembawa bom itu sudah berada ditepi. Dalam hitungan menit, pasti mobil itu akan terjatuh.
"Keluar ada bom!" Jeongwoo membuka pintu mobil secara kasar, untungnya itu berhasil.
Tanpa membuang waktu lagi, Jeongwoo pun menarik si pengendara wanita itu keluar. Dan benar saja, mobil itu kemudian terjatuh ke dalam jurang karena Haruto terus mendorongnya.
Tidak hanya mobil, Jeongwoo pun tergelincir yang membuat dirinya akhirnya jatuh ke dalam jurang juga. Tubuhnya terguling beberapa meter, hingga terhenti saat menabrak pohon besar.
DUAAR!
Ledakan besar terdengar begitu nyaring, membuat jurang itu menjadi kacau balau. Air sungai yang naik dan beberapa pohon pun rusak akibat ledakan.
️️ ️️️️ ️️
ㅤ
️️ ️️
Di waktu yang bersamaan, Jeongwoo pun kehilangan kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Balance unlimited - HAJEONGWOO.
Hayran Kurgu"Jangan sok kaya lo Watanabe Haruto." "Eh, tapi lo beneran kaya, sih---" ️️ ️️ ️️ ️️ ️️ Jeongwoo tidak habis pikir dengan Haruto si partner kerjanya itu, saking bergemilang harta Jeongwoo menganggap Haruto gila. Ya bagaimana tidak? Gampang banget H...