Part 15

1.3K 116 15
                                    


"Dahyun???"

Betapa terkejutnya Momo melihat Dahyun yang sekarang sedang memandang nya dengan tatapan tajam.

Tapi keterkejutan itu berubah jadi senyuman tidak jelas.

"Kau pasti bukan Dahyun kan? Mana mungkin Dahyun bisa disini." Kata Momo dengan gaya khas orang mabuk.

Dahyun hanya bisa menggelengkan kepalanya, Pusing melihat kelakuan Unninya itu.

"Bisa kau turun dari pangkuannya?" Tanya Dahyun masih dengan nada datar kepada Barista tadi.

Dan barista itu pun menurut.

"Hei, kau mau kemana?" Tanya Momo masih belum sadar dengan apa yang terjadi.

"Minum ini dulu, Unni." Kata Dahyun sambil memberikan sebotol Air mineral kepada Momo.

Momo terdiam sambil menatap lekat botol yang dipegang oleh Dahyun itu dan akhirnya menggeleng cepat.

"Itu bukan Wine." Kata Momo lalu hendak berbalik tapi sebelum itu, Dahyun langsung menarik nya dan memaksa Botol air itu masuk dalam mulut Momo.

Air itu terus mengalir ke mulut Momo dan masuk kedalam perutnya.

Momo juga sedikit kesulitan meminum air yang dipaksa masuk oleh Dahyun tersebut sampai semua kesadaran Momo pun tiba.

Air itu juga sudah habis dan Dahyun melepaskan botol itu dari mulut Momo.

"Kau ingin membunuh ku." Kata Momo dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Apa sekarang unni tidak mabuk?" Tanya Dahyun menatap.

"Iya." Jawab Momo singkat dan ketus.

"Kau kenapa, unni?" Tanya Dahyun masih menatap Momo.

"Tidak apa-apa." Jawab Momo tidak balas menatap Dahyun.

"Apa kau marah pada ku?" Tanya Dahyun lagi.

"Tentu saja."  Jawab Momo. Kali ini dia balas menatap Dahyun.

"Kenapa kau marah pada ku, unni?" Tanya Dahyun kebingungan.

"Kau mengganggu momen ku." Kata Momo dengan nada ketusnya.

"Apa unni masih mabuk? Mau aku belikan air lagi?" Tanya Dahyun.

"Aku sudah tidak mabuk!" Jelas Momo lalu membalikkan pandangan nya.

"Lalu? Kau masih merasa tadi itu momen bagus, unni? Ku kira kau melakukan itu karna mabuk." Bentak Dahyun yang merasa ada yang tidak beres dengan otak Momo.

"Tentu saja tadi itu momen yang bagus! Bahkan dia yang mengajak ku." Jelas Momo lagi.

"Kau pasti sudah gila, unni." Kata Dahyun sambil mendengus kesal.

Momo langsung kembali menatap Dahyun.

"Gila? Kalau tadi kau di Posisi itu, apa kau akan menolaknya?!" Bentak Momo.

"Tentu saja!" Dahyun balas membentak Momo.

"Dasar pembohong!!" Momo lagi-lagi membentak Dahyun.

"Aku tidak berbohong, unni. Aku akan menolaknya dan meminta kau untuk melakukannya dengan ku." Kata Dahyun dengan Jujur.

"Kau pikir kau siapa? Kau bukan siapa-siapa ku!!" Ketus Momo

"Nah, sekarang apa bedanya dengan Barista itu, unni? Apa dia ada hubungan dengan Unni?" Tanya Dahyun menatap Momo dan Momo hanya terdiam.

Momo tetap terdiam sampai beberapa menit karna tidak tau apa lagi yang harus dia katakan.

Momo tau kalau dia berdebat dengan Dahyun, pasti akan berakhir dengan kekalahan.

Hati Dan PikiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang