Fadli dan kelompoknya sudah berada di daratan Britania, lebih tepatnya mereka berada di kota Avalon.
Nadia:"apa kamu yakin kita bisa mendapatkan petunjuk disini?"
Fadli:"aku harap"
Fadli:"di kota ini ada sebuah legenda tentang sebuah pedang yang tertancap pada sebuah batu, dan tidak ada satu orang pun yang berhasil menarik pedang tersebut"
Fadli:"kamu tau nama pedang itu?"
Nadia:"Excalibur bukan? Aku sering membaca cerita tentang itu"
Nadia:"tapi apa hubungan antara Excalibur dengan kita kembali ke dunia asal kita?"
Fadli:"jika Excalibur memang ada, pasti Arthur juga ada di dunia ini, begitu juga dengan Merlin dan Lady of The Lake"Eva tiba tiba langsung menjadi semangat setelah mendengar kedua nama itu.
Eva:"Merlin, dan Lady of The Lake katamu? Apa kita akan menemui mereka?"
Fadli:"iya"
Eva:"apa? Aku sudah lama menunggu saat saat seperti ini"
Nadia:"ada apa denganmu Eva? Apa kamu mengenal mereka berdua?"
Eva:"apa aku mengenal mereka berdua? Apa kamu bercanda? Mereka berdua adalah legenda hidup yang berhasil mengalahkan pasukan raja iblis beberapa abad yang lalu"
Eva:"Merlin adalah mage paling kuat yang pernah ada, dia bahkan adalah orang yang berhasil menciptakan batu bertuah yang bahkan bisa membuat seseorang mencapai keabadian"
Eva:"sedangkan Lady of The Lake adalah Paladin yang memiliki kekuatan hampir setingkat dengan para dewi"Celes:"woah, tidak kusangka kamu memiliki idola lain selain Fadli"
Eva:"itu berbeda, jangan pernah membandingkan Fadli dengan mereka"
Fadli:"Eva benar"
Eva:"jika mereka bertarung melawan Fadli, aku yakin mereka akan langsung kalah dengan cepat"
Fadli:"hei bukan itu maksudku"
Nadia lalu berpura pura batuk untuk meminta perhatian yang lain.
Nadia:"aku paham kenapa kita harus menemui mereka, tapi dalam cerita yang aku tau mereka itu ada di Camelot bukan Avalon"
Jean:"Nadia benar, bukankah Arthur itu adalah nama raja dari Camelot"
Fadli:"aku tau itu"
Silvi:"kalau begitu kenapa kita berada di Avalon ?"Fadli:"karena Excalibur masih ada di Avalon"
Fadli berjalan ke sebuah papan pengumuman dan memperlihatkan sebuah poster kepada yang lainnya, dan poster itu berisikan "Olimpiade para Juara, pemenang dari olimpiade ini memiliki kemungkinan untuk berhasil menarik Excalibur dari batu, dan mendapatkan hadiah berupa 100 koin emas"
Fadli:"aku yakin Arthur akan mengikuti olimpiade ini"
Nadia:"apa kamu yakin kalau mereka akan mengikuti olimpiade ini?"
Fadli:"firasatku mengatakan begitu, dan firasatku tidak pernah salah"
Nadia:"baiklah jika kamu seyakin itu"
Mereka kemudian pergi ke arena tempat olimpiade itu diadakan.Fadli:"olimpiadenya dimulai sekitar satu jam lagi, selama itu kalian bebas pergi dan melakukan apapun yang kalian mau, aku akan menunggu kalian disini"
Setelah mendengar itu, para cewek langsung semangat, terutama Lia.
Lia:"wah benarkah? Hore"
Lia:"kak Eva ayo ikut Lia, ayo"
Lia kemudian menarik narik lengan Eva dan mengajaknya ke suatu tempat.
Eva:"Lia jangan lari lari gitu, nanti kamu jatuh loh"
Fadli dan yang lainya tersenyum melihat mereka berdua.
Fadli:"sejak kapan mereka jadi sedekat itu?"
Nadia:"entah"
Silvi:"ah, aku baru ingat kalau tadi aku melihat sesuatu yang menarik, dan aku ingin membelinya"
Silvi:"Jean, kamu mau nemenin aku gk?"
Jean:"ok"Celes:"yosh kalau begitu aku juga mau pergi buat cari makan dulu"
Celes:"kalian berdua mau nitip apa?"
Fadli:"apa saja yang memurutmu enak"
Nadia:"aku samain aja"
Celes:"ok"
Setelah Celes pergi Fadli berbicara kepada pedang pedangnya.
Fadli:"bagaimana dengan kalian bertiga?"
Runa:"sepertinya kami menggunakan bentuk manusia kami terlalu lama, jadi untuk sementara lebih baik kami menjadi pedang saja"
Fadli:"ternyata kalian juga bisa kelelahan ya, kalau begitu nikmati baik baik istirahat kalian"
Fadli lalu menoleh kearah Nadia.
Fadli:"bagaimana denganmu?"
Nadia:"aku sedang malas untuk berjalan jalan, jadi aku akan menemanimu saja disini"
Fadli:"baiklah kalau begitu"Setelah mengatakan itu baik Fadli ataupun Nadia tidak mengatakan apapun lagi, dan suasana diantara mereka sangatlah sunyi. Terlalu sunyi sampai sampai Runa, Rina dan Sparda cukup khawatir.
Runa:"kok sunyi? Biasanya kalau mereka hanya berdua saja pasti mereka akan bertengkar"
Rina:"iya, tapi sekarang mereka malah diem dieman, dan sejujurnya hal ini membuatku menjadi lebih khawatir"
Sparda:"aku juga, sepertinya mereka berdua masih saja memikirkan tentang Harley"
Runa:"semoga saja mereka baik baik saja"
Saat Fadli dan Nadia sedang diem dieman, mereka tiba tiba merasakan ada hawa kehadiran dari seorang iblis. Mereka berdua langsung menjadi waspada dan melihat ke sekitar mereka.Kebetulan sekali saat itu ada beberapa orang yang melewati mereka berdua, dan hawa iblis itu berasal dari tubuh orang orang itu. Fadli dan Nadia sempat mendengar percakapan orang orang tersebut.
Orang 1:"hei,apa persiapanya sudah siap?"
Orang 2:"tenang saja, kita pasti akan mengabisi dia"
Setelah mendengar itu Nadia langsung mencoba untuk menyerang mereka, dan orang orang itu menyadari keberadaan Nadia, tapi untunglah Fadli langsung menahan Nadia, lalu memeluknya dan menciumnya. Nadia awalnya terkejut, tapi dia kemudian juga memeluk Fadli dan membalas ciumanya. Lalu saat orang orang itu menoleh, mereka hanya melihat pasangan yang sedang bermesraan saja.
Orang 1:"kirain apa, ternyata orang yang lagi pacaran kah"Orang orang tersebut kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Karena mulutnya sedang dicium dan tidak bisa bicara, Nadia kemudian bicara dengan Fadli melalui telepati.
Nadia:*apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu tiba tiba menciumku*
Fadli:*maaf, aku harus menghentikanmu, tapi jika aku menghentikanmu dengan cara biasa orang orang tadi pasti akan menyadari kehadiran kita*
Nadia:*kenapa kamu harus menghentikanku? Bukankah kamu sendiri juga dengar tadi?*
Nadia:*mereka mau membunuh seseorang, jadi kita harus segera menghentikan mereka*
Fadli:*justru karena itulah aku menghentikanmu, kita tidak tau apa apa tentang mereka*
Fadli:*kita tidak tau siapa mereka, kita tidak tau jumlah mereka, kita tidak tau kekuatan mereka, kita tidak tau tujuan mereka, kita bahkan juga tidak tau siapa target mereka*Nadia:*lalu, apa kamu ingin membiarkan mereka begitu saja?*
Fadli:*tentu saja tidak, kita bisa terus mengawasi mereka sambil mencari informasi tentang mereka*
Fadli:*kita juga bisa melindungi siapapun target mereka jika kita mengawasi mereka, tentu saja kita harus berhati hati saat melakukan itu*
Nadia:*jika kamu memang ingin mencaritau tentang mereka? Kenapa tidak kamu gunakan saja mata kamu untuk melihat status mereka*
Fadli:*memangnya menurutmu apa yang sedang aku lakukan sekarang?*
Nadia:*berciuman denganku? Lagipula bukankah mereka semua sudah pergi, bagaimana caramu melihat informasi mereka?*Fadli:*aku masih bisa melacak mereka, dan juga informasi yang ada di status mereka sangatlah banyak, dan semua informasi itu bukanlah sesuatu yang baik*
Nadia:*kalau begitu kita harus segera memberitau yang lain tentang ini*
Fadli:*kita akan langsung memberitau mereka saat mereka kembali*
Karena pembicaraan mereka berdua sangat serius, mereka jadi tidak menyadari kalau ternyata Celes dan yang lainya sudah kembali, dan sepertinya mereka berdua lupa kalau dari sudut pandang orang lain, mereka terlihat seperti hanya berciuman saja. Sampai Celes menyadarkan mereka berdua.
Celes:"sebenarnya aku tidak mau mengganggu, tapi sampai kapan kalian ingin berciuman di depan umum seperti itu?"Fadli dan Nadia lalu melepas ciuman mereka, lalu melihat kearah yang lainya.
Fadli:"kalian sudah kembali rupanya"
Eva:"bagaimana kalian bisa berciuman selama itu tanpa menarik nafas satu kalipun?"
Nadia:"itu salahnya Fadli, dia tidak mau melepaskan ciumanya"
Fadli:"diamlah Nadia, kamu sendiri juga membalas ciumanku gitu"
Nadia:"itu karena kamu tiba tiba menciumku, dan jika aku diam saja aku akan merasa bersalah kepadamu"
Fadli:"kenapa kamu harus merasa bersalah jika kamu tidak membalasku?"
Fadli dan Nadia lama kelamaan mulai bertengkar, sedangkan yang lain hanya bisa tersenyum saja.
Celes:"mulai lagi, padahal tadi aku kira kalian berdua sudah bisa akur"Fadli dan Nadia kemudian diam dan tersadar.
Nadia:"eh, tapi bener loh, kok kita bisa berciuman tanpa menarik nafas sama sekali, bahkan kita juga enggak ngos ngosan"
Fadli:"entahlah, tapi bukankah itu sudah tidak penting untuk sekarang"
Nadia:"benar juga"
Eva lalu mendorong wajah Fadli dan wajah Nadia sehingga mereka kembali berciuman.
Eva:"sudah sudah jangan bertengkar mulu"
Tapi kali ini Fadli dan Nadia langsung melepas ciuman itu.
Fadli & Nadia:"kami sudah tidak bertengkar"
Eva:"maaf maaf"
Fadli dan Nadia kemudian memasang wajah serius dan menjelaskan kepada Celes dan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
FantasiAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...