Chapter 1

6.3K 563 152
                                    

Pengetik: Yukki
Ide: Otak saya
Pemeran utama: Indonesia
Mari berharap agar chapter kali ini tidak belok dengan cerita yang dipikirikan otak.

Chapter 1: Saat semua ini masih normal

____________

"WOOOIIIII INDOOO!!!!"

"APE!?!?"

"Lu mau kemane heh beresin barang-barangmu?"

"Aku mau pulang ke negaraku, emang kenapa?"

"Kok pulang?"

"Ngurusin negara dong ( ͡° ͜ʖ ͡°)."

Raut wajah Malaysia yang tadi datar menjadi sedih. Siapa yang tidak sedih jika saudaranya akan pergi? Bahkan pergi dalam waktu yang amat lama. Malaysia akan kehilangan 1 teman sepergoblokannya, ia berdoa agar Indonesia kembali dalam kegoblokan yang sama.

"Sebelum besok gw pergi, mari kita goblok bersama"

Malaysia langsung semangat, ia suka sekali goblok bersama Indonesia. Melakukan hal yang aneh seperti maen lumpur di sawah, gangguin negara-negara eropa, ngejahilin ASEAN, nyuruh Oyen makanin tulipnya Neth. Duo Nusantara ini sering sekali membuat kesabaran negara eropa hampir habis, tapi itu adalah sebuah kebahagiaan bagi mereka.

Sadar jika matahari sudah ingin terbenam, Indonesia dan Malaysia pergi ke bukit yang sering mereka datangi untuk melihat sunset. Seperti ingin berpisah untuk selamanya saja. Matahari sore kali ini sangatlah Indah walau terlihat sama seperti yang kemarin dan kemarinnya lagi.

Mereka berdua pun pulang dengan bahagianya bermain kejar-kejaran.

Mereka juga siap kena omel ayah angkatnya karena pulang malam. Itu bukanlah masalah besar jika mereka bersama.

Bahkan disela-sela makan, Indonesia dan Malaysia tertawa membahas bagaimana muka marahnya Neth yang melihat Oyen memakan tulip kesayangannya. Singapore melihat tingkah mereka yang tidak ada sopan santun saat makan malam mulai menasehati mereka.

Dengan santainya Indonesia menjawab "Hey Singa, apa kau ingin menjadi penerus om EU? Suka nyuruh? Oh ayolah ini adalah Asia Tenggara, tidak harus sedisiplin negara Eropa sana". Brunei menepuk bahu Singapore, mengisyaratkan tak usah memarahi mereka, sejuta kalipun kamu menasehati mereka, mereka takkan berubah.

Singapore hanya bisa pasrah dan kembali makan makanannya.

Saat mereka selesai makan malam, Thailand dan Brunei bertugas yang mencuci piring kali ini. Myanmar dan Vietmam bermain kartu dikamarnya, Philipines melihat album keluarganya, Singapore membantu menyelesaikan dokumen milik papanya, Laos dan Cambodia perang bantal, Indonesia dan Malaysia sudah berbaring di kasurnya masing-masing dan membahas hal lucu yang terjadi tadi siang.

Saat pagi harinya dimana semua anak pergi ke Sekolah, Indonesia bersama ASEAN's ke Bandara untuk mengantar Indonesia. Indonesia berpamitan ke seluruh saudaranya, terutama Malaysia dan Philipines. Mereka berdua adalah sahabat sepergoblokan Indonesia, sulit untuk berpisah dengan mereka.

"Aku akan merindukan kalian berdua hueee"

"Gw juga woy"

"Maphilindo gak bakal lengkap tanpa lu Ndo"

"Akhirnya mansion akan sedikit lebih tenang"

Please, Don't Change [Countryhumans] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang