Chapter 2

1K 111 9
                                    

"Hentikan! Hentikan!"

Sasuke berteriak sejadi-jadinya, mereka memperkosanya beramai-ramai. Waktu itu ia baru berumur 16 tahun, dan masih polos.

Sasuke dikeluarkan dari sekolah tiga bulan kemudian karena dia mengandung, begitu pula empat orang anak yang memperkosanya, mereka mendapat hukuman penjara selama tujuh tahun.

***

Usai mengikat tali sepatu di genkan, pintu masuk rumahnya, Sasuke berdiri dan memanggil ibunya.

"Bu, aku pergi~?"

"Papa~" Sarada, gadis kecil berumur lima tahun lebih dulu menghampiri Sasuke.

Spontan Sasuke merentangkan tangannya, memeluk gadis itu seraya mengecup pipi gempalnya. Sementara sang ibunda keluar dengan membantu membawakan koper Sasuke. Ia hanya tinggal bersama anak dan ibunya disebuah apartemen kecil dipinggiran kota.

Sehari lalu Sasuke diterima bekerja disebuah keluarga kaya sebagai seorang pelayan, dan hari ini adalah hari keberangkatannya ke rumah tersebut.

Sasuke bukanlah orang yang memiliki masa depan sangat cerah, ia tidak tamat SMA, jadi dirinya hanya bisa melamar pekerjaan dengan gaji rendah saja.

***

'Luas sekali halamannya...'

Sasuke terkejut ketika pertama kali menginjakkan kaki ke alamat rumah tempat ia melamar kerja, dari pagar tinggi itu ia bisa melihat betapa luas halaman rumah besar yang tertata dengan sangat rapi. Tentu saja bagi mereka yang membutuhkan pelayan pasti golongan orang kaya.

Sasuke memencet bel beberapa kali, kedua bola mata pualamnya sempat melihat papan nama cukup besar bertuliskan 'Namikaze Family'. Akhirnya setelah lama menunggu ada seseorang yang menemuinya, dia adalah seorang pelayan yang sudah tua.

"Berapa umurmu?" tanya orang itu setelah menanyakan nama Sasuke dan apakah tujuan Sasuke datang kesana untuk bekerja?

"24."

Pria tua itu mengangguk lalu membukakan pintu pagar yang tinggi itu.

Sasuke dibawa ke dalam rumah yang sangat besar dan diperkenalkan dengan pekerja-pekerja lain yang ada dirumah tersebut.

Setelah mendapatkan kamar khusus untuknya tidur Sasuke menelepon keluarganya dirumah dan mengabarkan kalau dirinya baik-baik saja, sekarang sudah sampai ditempat kerjanya yang baru, sebuah rumah besar milik keluarga orang kaya.

***

Seperti tugas pelayan pada umumnya, Sasuke akan membuat teh untuk majikannya dipagi hari, membawanya dalam sebuah nampan lalu menyuguhkannya kepada seseorang yang sedang merokok dibalkon rumah besar bertingkat dua itu.

"Apa maksudmu dengan putus?"

Nada yang agak tinggi keluar dari mulut sang majikan membuat Sasuke terkejut saat hendak menaruh gelas berisi teh ke meja disamping sang majikan.

"Kenapa begitu saja kau selalu menafsirkan maksudku dengan ingin putus?"

Telinganya sedang ditempeli sebuah smartphone tipis. Pemuda berambut pirang yang mengapit sebuah rokok dijari jemarinya itu terlihat sedang bertengkar dengan seseorang yang berada ditempat lain melalui sambungan telefon.

"Kalau masalah itu tentu akan kucari jalan keluarnya," nada bicaranya masih sama, keras dan nampak marah, "...Apapun caranya!" Ia lalu mengakhiri sambungan telefon itu dan menyodorkan ponsel kepada Sasuke, mungkin bermaksud menyuruh Sasuke untuk menyimpannya dikamarnya.

Fatamorgana | (NARUSASU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang