🌅Kakak-Adik

20 20 20
                                    

Senja Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja Pov.

Aku sudah berada di pekarangan rumah, dengan berat aku berjalan gontai memasuki rumah. Sebelum itu aku menyapa Pak Yunus yang bekerja sebagai Satpam rumahku saat melewati gerbang rumah.

Tidak ada siapapun di rumahku. Dengan malas aku berjalan menaiki tangga lantai dua untuk pergi kekamarku dan membersihkan badan. Ah, rasanya hari ini terasa melelahkan bagiku. Aku melewati dapur, dan melihat sebuah sticky notes tertempel di meja makan.

Aku berjalan menuju sana, terlihat tulisan singkat tertulis disana. Aku memebaca nya.

Note:
Eummm, Mama pergi ke LA menyusul Papa disana. Bukan hanya Papa sih alasannya, tapi juga karna ada kerjaan. Mama pergi sekitar satu mingguan, Kamu baik-baik di rumah ya! Dah...anak Mama tersayang, Queenzie.

Aku menghela nafas berat, sudah kuduga pasti Mama pergi. Aku tidak marah akan kata Anak Tersayang tersebut, karna memang nyatanya seperti itu bukan? Lalu, hak apa aku untuk marah?

Oh ya, dimana Queenzie? Aku sejak tadi belum melihatnya pulang. Apakah dia memang belum pulang? Lantas kemana ia? Ah sudahlah, aku tak mau pusing memikirkannya. Yang aku butuhkan adalah istirahat.

Aku kembali berjalan menuju kamar. Melempar tas ku sembarang arah dan menuju kamar mandi. Ritual mandiku pun selesai, tak butuh waktu lama untuk ku mandi karna ini sudah malam. Oh ya aku tiba di rumah jam 06.30 dan sekarang pukul 07.00.

Aku lapar, namun tak ada makanan di dapur tadi. Dengan terpaksa aku turun dan pergi kedapur untuk memasak. Aku ingin masak yang simpel, apa ya? Nasi goreng saja lah. Toh tidak ada bahan makanan apapun di sini, hanya ada mie instan saja.

Aku memasak nasi lumayan banyak. Niatnya untuk aku saja, eh malah ke bablasan he he. Ya sudah, aku pisahkan satu piring untuk Queenzie nanti takutnya ia belum makan. Dan sisanya kuberi pada Pak Yunus, untuk dimakan nanti saat begadang bersama Satpam yang lain.

Aku terbilang dan tergolong kedalam keluarga yang berada. Jadi ya itu, Pak Yunus tinggal di rumah. Sebenarnya sih ada Bik Nani juga disini, tapi dia lagi pergi ada urusan hari ini dan mengambil cuti selama 2 hari.

Nasi goreng ku tak begitu buruk rasanya walau aku jarang masak, tapi aku lumayan ahli dalam beberapa resep masakan. Aku sering mempraktikkan nya saat hari libur.

Aku memakan masakan ku dengan lahap, tak lupa membaca Basmalah. Setelah selesai akupun menaruh piring dan gelas bekas susu kedalam wastafel dan mencucinya. Aku melirik jam dinding, sudah pukul sembilan malam Queenzie belum pulang.

Akupun beranjak ke kamar untuk hanya sekedar mengulang Drakor. Padahal drama tersebut telah usai, namun aku masih saja belum bisa move on. Kalian mau tau Drama apa yang sedang
aku tonton? True Beauty. Ya, sampai sekarang aku masih saja belum bisa melupakannya.

Aku sudah memberi tahu Pak Yunus, bahwa kalau nanti malam begadang dan lapar bisa mengambil makan dari dapur. Pak Yunus pun menjawab, Baik non. Ah rasanya sudah cukup lama Pak Yunus bekerja disini dengan keluarga ku, begitu juga dengan Bik Nani.

Senja [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang