BAB 1 ( OM RAJASH)

113 0 0
                                    

Hai, namaku Roseana Celine Alexander. Panggil saja aku Rosea. Aku hidup di keluarga yang biasa saja. Banyak orang menganggap keluargaku kaya dan Cemara. Namun mereka tidak tahu, berapa banyak hal sedih yang aku pendam.

Malam itu. Dua tahun yang lalu ,aku benar-benar dalam kondisi yang buruk. Hancur. Bimbang. Sedih. Hatiku berucap, aku ingin menikah saja. Menikahi pria yang bisa membantuku menaikan derajat keluargaku. Yang bisa membuatku bahagia dan berkecukupan. Tak kusangka, Tuhan mendengar perkataanku.

" saya bersedia menjadikan anak om sebagai istri saya" ucap pria itu.

Dia datang seorang diri. Wajah dan pakaian masih rapi.

" Om tenang saja, untuk biaya kuliah Rosea akan saya tanggung"

Aku yang mendengar percakapan itu langsung teringat perkataanku itu. Padahal itu sudah enam bulan yang lalu.

" Tuhan, apa kata-kataku Engkau kabulkan?"

" tapi aku tidak bersungguh- sungguh saat itu"

Aku mengintip dari kamar. Dapat kulihat sosok pria itu. Ia terlihat jauh lebih tua dariku. Sekitar lima sampai sepuluh tahun lebih tua.

" Rosea, sini nak" panggil bapak.

Aku merapikan penampilan terlebih dulu baru keluar.

" Kalian bicarakan dulu" ucap ibu.

" kalau boleh, saya ingin membawa Rosea berjalan-jalan"

" silahkan" balas bapak.

Aku menatap bapak tajam. Orang tua mana yang memperbolehkan anaknya keluar dengan orang baru.

" sana siap-siap" ucap ibu.

" ga usah, gini aja" tolakku.

" ganti, masa pergi pakai baju kayak gitu" bujuk ibu.

Memang aku sedang memakai kaos dan celana pendek. Rambutku pun hanya aku cepol asal. Sedangkan pria itu memakai pakaian kantor.

" udah ah, ayo om" aku keluar rumah dan memakai sandal.

Pria itu berpamitan dengan orang tuaku dan menyusulku yang sudah berdiri di samping mobil. Ia lalu menekan tombol buka kunci. Lengannya lalu bergerak membukakan ku pintu, namun aku terlebih dulu membukanya.

" saya bisa sendiri"

Wangi maskulin, warm dan cenderung kalem menyambutku ketika membuka pintu mobil. Wangi itu sangat membuatku nyaman. Apalagi ketika pemilik mobil masuk.

Mobil pin berjalan meninggalkan rumahku. Entah kemana pria ini akan membawaku. Sejak tadi dia hanya fokus menyetir. Aku juga tidak berniat memulai obrolan. Aku hanya melihat jalanan dari balik kaca mobil.

Pria itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ternyata di seberang ada angkringan yang cukup ramai.

Ini ga salah?
Orang kayak dia mau makan angkringan di pinggir jalan?

Sebelum turun, ia memintaku menutup mata. Ternyata dia mengganti pakaiannya ke kaos. Kami turun dan dia langsung masuk ke dalam. Angkringan ini lumayan besar tempatnya. Ada outdoor dan indoor.

" mau apa?"tanyanya.

Aku melihat lihat pilihan yang ada. Banyak sekali jenis nasi kucing dan sate-sate annya. Aku sampai bingung memilih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
R n RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang