Haechan mengambil langkah keluar dari rumah, setelah sarapan selesai lelaki itu berangkat ke sekolah sesuai dengan jadwal.
"Ati-ati dek, ntar pulang jangan lupa bawain martabak kesukaan Mama ya!" suara sang Mama -Ten- adalah hal yang mengiringi kepergiannya.
"Iya Ma ntar adek beliin, bawel banget sih," Haechan memakai helm-nya, lalu menaiki motor ducati vanigale V4 warna merah miliknya. Ten yang hendak menyiram bunga di taman lantas mencubit gemas hidung Haechan, kepala anak bungsunya itu telah tertutup dengan helm, padahal Ten belum memberikan kecupan di pipi Haechan.
"Inget pesen Mama, jangan aneh-aneh di sekolah," pesan Ten.
"Iya Ma, tau," jawab Haechan seadanya, dia juga tak pernah aneh-aneh kok di sekolah, hanya beberapa kenakalan remaja yang dia buat.
"Bye bye anak gemes Mama!" Ten melambaikan tangannya tatkala Haechan melajukan motor meninggalkan rumah mewah milik keluarga kecilnya.
Hari-hari Haechan selalu diawali dengan adegan-adegan manis dalam keluarganya, bincang pagi saat sarapan bersama dengan Johnny -Papa Haechan-, Ten, dan juga kakaknya Hendery. Kemudian disusul dengan beberapa nasihat untuk sekolah, dan tak lupa sang Mama yang memesan makanan padanya untuk dibawa saat pulang.
Tumbuh di lingkungan baik, tak serta merta membuat Haechan menjadi anak polos nan pintar yang menjadi kebanggaan keluarganya. Justru sebaliknya, Haechan adalah anak nakal, suka tawuran, menjadi ketua geng di SMA Neo High School, suka merokok, bahkan balapan. Johnny tak pernah melarang asalkan anaknya tak melampaui batas seperti menghamili anak orang, menghajar tanpa alasan atau bahkan membully.
Haechan tak kekurangan kasih sayang, sekalipun dari Kakaknya. Hanya saja Haechan memang seperti itu, dia tidak suka hidupnya kurang berwarna. Karena Johnny sendiri pernah bilang jika, menjadi manusia itu tidak harus selalu baik, bukan menjadi jahat, yang Johnny sarankan adalah menjadi manusia nakal yang berani menerobos aturan yang menurutmu tak sesuai.
"Hidup juga perlu pengalaman buruk Dek, jadi anak remaja tanpa pernah tawuran itu rasanya hambar. Cobain deh, jangan belajar mulu, kalo di sekolah udah belajar kenapa di rumah harus belajar lagi? Mending kamu maen sama temen kamu tuh, biar nanti banyak yang bisa diceritain ke anak cucu kamu nanti. Inget, hidup itu selalu tentang proses menjadi yang lebih baik, jadi nakal aja dulu,"
Itu adalah wejangan dari Johnny kala itu, saat Haechan dan Johnny tengah berbincang di halaman belakang setelah keduanya pulang mengambil raport SMP Haechan dan gurunya melaporkan jika Haechan terlibat dalam tawuran.
Disaat guru menekankan kesempurnaan sikap dengan menerapkan aturan-aturan yang menurut Haechan ada yang tak terlalu berguna, Papa nya adalah sosok yang menganut asas kebebasan tak terlalu bebas. Ada aturan patokan yang harus diketahui oleh Haechan seperti tak membantah yang lebih tua dan etika penting lainnya. Selebihnya?
Oh, tentu saja Haechan dengan senang hati melanggar.
Setelah memarkirkan motornya di parkiran sekolah, Haechan lantas menuju ke kelasnya. Sekolah masih sepi, bahkan anggota OSIS yang biasanya berjaga di depan gerbang untuk memeriksa seragam siswa -sebut saja Timdis- belum datang.
Semenjak kelas dua belas Haechan sering datang pagi, bukan karena rajin, tapi untuk menyalin tugas. Haechan sebenarnya cukup pintar dalam hal akademis, tapi jika masalah tugas, kalau kekasihnya tidak mengingatkan maka dia akan lupa.
Haechan membuka pintu kelas, lantas ditemukannya sang kekasih terlihat di bangku pojok sedang membaca novel.
Perkenalkan kekasih Haechan, Huang Renjun. Si mantan wakil ketua OSIS yang terkenal akan perilakunya yang dingin dan bersumbu pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HOLIC (NOHYUCK) END
FanfictionCinta akan mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Lee Jeno dan Seo Haechan. Adalah 'ying' dan 'yang' yang pada akhirnya bersatu untuk mencari arti kehidupan bagi mereka. Haechan yang selalu bebas dan Jeno yang dipanggil 'sempurna' itu ju...