Chapter 17 Bagian 1 "Das erloschene Feuer entfacht immer wieder"

244 71 0
                                    

*Putar lagu di atas untuk tema part ini

POV Tantri

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi padaku, yang dapat aku dengar hanyalah samar-samar hiruk pikuk berbagai jenis suara yang perlahan makin hilang dan berubah menjadi kesunyian. Kedua kelopak mataku yang tertutup rapat tidak ingin membuka diri mereka.

Aku hanya dapat melihat kegelapan yang terkadang warnanya berubah menjadi kemerahan kemudian kembali menjadi hitam. Apa aku sedang berada di alam kubur? Tidak, dari ceramah-ceramah yang sering kudengar, mereka bilang kalau kau berada di alam kubur maka kau akan ditanyai oleh dua malaikat mengenai amalanmu tapi sejauh ini tidak ada suara yang menanyaiku mengenai apapun. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi padaku?

Ah, kenapa ini? sekelilingku semuanya berubah menjadi terang dipenuhi oleh cahaya berwarna putih. Cahaya yang menyilaukan ini perlahan mereda dan kemudian aku dapat melihat dengan jelas sosok seorang pria tua dengan rambut berwarna coklat terang dan sebagian wajahnya dipenuhi oleh kerutan, ia memakai seragam perwiranya lengkap dengan topinya. Ah, ayah. Wajahnya tersenyum berseri padaku kemudian dia mendekapku erat dan mencium pucuk kepalaku dengan lembut, ada apa sebenarnya?

"Mijn dochter, het spijt me. (Anakku, aku minta maaf.)" ujarnya padaku kemudian ia melepas pelukannya dan melepas topi yang ia kenakan di kepalanya. Ia menatap topinya sejenak, menarik napas panjang, menghembuskannya kemudian menatapku dan memakaikan topi miliknya di kepalaku.

"Ik moet gaan. (Ayah harus pergi.)" ujarnya padaku sambil memegang kedua bahuku dengan tangannya. Aku hanya menatapnya tanpa mengucapkan sepatah katapun tapi entah kenapa, aku merasa butiran air mata mengalir turun dari kedua sudut mataku.

"Ayah kapan pulang?" tanyaku pada beliau dengan nada sendu dipenuhi isakan tangis.

Ah, kalimat itu, kalimat yang sering aku utarakan saat aku masih kecil setiap kali ayah pergi meninggalkanku untuk bekerja.

"Ayah minta maaf, ayah enggak tau, ayah dipanggil sama atasan ayah. Kamu harus jadi gadis polisi yang kuat dan jaga rumah ini, kamu bisa kan?" tanyanya padaku, aku hanya mengangguk pelan dengan deraian air mata yang berusaha aku redam agar tidak keluar lagi kemudian mengadahkan kepalaku padanya dan perlahan mengangkat tangan kananku yang gemetaran sampai dahiku, memberi hormat padanya.

"Siap... laksanakan... hiks... hiks... hiks..." ujarku pada beliau.

Setelah itu, dia memberikan gestur hormatnya padaku kemudian membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu rumah, membukanya dan berjalan keluar lalu menutupnya. Perlahan, semua yang kulihat berangsur-angsur menjadi buram dan lenyap dari hadapanku. Kedua mataku membuka diri mereka, melirik ke sana dan ke mari untuk melihat sekeliling agar dapat memahami apa yang sedang terjadi padaku.

Aku sedang terbaring di atas kasur ruang rawat inap rumah sakit, TV LCD yang terpasang di dinding di depan kasur tempatku berbaring sedang menampilkan berita dengan headline yang berjudul, beberapa perwira di lembaga kepolisian sedang diperiksa atas pembunuhan Kepala Penyidik Erwin Dekker. Itu... nama ayah.

Ah, jadi begitu ya? Ayah dibunuh karena beliau terlalu mengetahui banyak hal. Ayah, dimimpiku beliau mengatakan ia dipanggil oleh atasannya, beliau juga memakaikan topinya dikepalaku, memintaku menjadi gadis polisi yang kuat dan menjaga rumah ini. Aku rasa, aku memahami apa yang beliau pinta dariku.

Ayah, dengan segala hormat, aku merasa tidak akan pernah pantas memakai topi yang engkau kenakan di atas kepalamu. Beban yang engkau pikul di kedua bahumu lebih berat daripada beban yang dapat aku pikul tapi jika itu perintahmu, aku rasa aku hanya bisa mengatakan siap laksanakan.

================================

Kamus Bahasa Jerman

Das erloschene Feuer entfacht immer wieder = api yang redup membara kembali.

*Trivia

Alesan judul part ini make Bahasa Jerman karena keluarga Dekker atau marga Dekker asalnya dari Jerman, lebih tepatnya dari daerah yang dulunya bernama Prussia. Silahkan baca bagian trivia Chapter 10 Bagian 1 "Pencarian Mitra" untuk informasi seputar hal tersebut.

Antara Darah Dan Hati 2 Dream RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang