Menikah dengan Lelaki Pilihan Ayah

11 2 0
                                    

#Pernikahan_yang_tak_Diinginkan

"Rey, seminggu lagi aku akan menikah dengan laki-laki pilihan Ayahku," ucapku sambil menatapnya.

Tiba-tiba Rey berdiri di depanku dan menatap tajam mataku serta kedua tanganya memegang kedua pipiku, bibirnya mendekat, napasnya tak beraturan.

"Aku ingin perpisahan kita berahir dengan indah, sayang," ucap Rey sambil memandangku penuh cinta.

"Lepaskan aku Rey, aku memang mencintaimu tapi nggak begini caranya." ucapku.

Ahirnya aku bisa melepaskan tangannya dari pipiku ....

Kemudian Rey kembali memelukku dengan erat, aku nggak bisa bergerak dengan pelukannya saking kuatnya ... kudengar napasnya gak beraturan. Nafsu sudah menguasainya. Dia mengecup leherku.

Seketika aku ingat omongan Ayahku bahwa aku akan menikah dengan Mas Yusuf.

Aku mendorong kuat badan Rey dengan kedua tanganku dan dia pun tersungkur jatuh ke lantai.

"Kamu kenapa, sayang?" ucap Rey kaget.

"Tidak seperti ini Rey!" ucapku sambil duduk dan menangis pilu.

"Kamu harus merelakan aku .... kalau kamu benar-benar mencintaiku, ikhlaskan aku Rey," ucapku.

"Kenapa kamu nggak bilang jujur ke orang tuamu bahwa kamu sudah punya pilihan sendiri tentang pasangan hidupmu," ucap Rey dengan nada tinggi.

"Aku, nggak bisa! ... Ayahku punya penyakit jantung, dan aku nggak mau kehilangannya." ucapku sambil menangis histeris.

Rey kembali berdiri dan duduk di sampingku dan menarik napas kasar, kemudian dia berbalik ke arahku dan membelai rambutku dan memelukku.

"Maafkan kelakuanku tadi," ucapnya pelan.

"Ya ... kamu harus merelakanku menikah dengan pilihan orang tuaku. Aku nggak mau jadi anak yang durhaka." ucapku lirih.

Rey hanya diam mendengarkan perkataanku, mungkin dia sudah mengerti dengan keadaanku. Kemudian aku melepaskan pelukannya.

"Aku mau kamu mengerti dengan keputusanku. Dan Maafkan aku .... "

Kemudian aku berlalu  pergi dan meninggalkan Rey seorang diri. Tak terasa bulir-bulir air mata pun bercucuran di pipi mewakili semua perasaanku.

***

Seminggu berlalu. Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Mas Yusuf. Hatiku berkecamuk nggak karuan.

Beberapa saat kemudian, aku dipanggil ke depan. Karena penghulu dan pengantin pria sudah datang. Dengan kaki gemetar kulangkahkan kakiku menuju tempat ijab kabul.

Seluruh mata tertuju padaku, membuat perasaanku menjadi tak menentu. Aku sendiri tak berani menatap wajah Mas Yusuf yang duduk di sebelah Ayah.

'Mungkin, aku satu-satunya pengantin yang tidak bahagia di acara pernikahannya sendiri' gumamku dalam hati.

Dalam hati aku terus merapal do'a agar aku diberi kekuatan menghadapi kenyataan ini. Dan aku berharap Rey nggak akan datang ke pernikahan ini.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nabila Azzahra binti Syamsudin dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" ucap Mas Yusuf dengan suara lantang.

"Sah ... sah ....!!"

Ahirnya, aku dan Mas yusuf pun resmi menjadi suami istri.

Kulihat kebahagiaan di mata Ayahku. Acara pernikahanku cukup meriah dan semua keluarga yang hadir tampak bahagia, tapi tidak denganku. Dan acara pun selesai sampai sore.

Aku bersyukur ahirnya Rey tidak datang ke acara pernikahanku.

***

Malam ini adalah malam pertamaku menjadi istri Mas yusuf. Orang lain pasti akan sangat bahagia mendambakan malam ini, tapi aku justru sebaliknya.

Aku duduk di tepi ranjang, kemudian Mas Yusuf masuk ke kamarku. Jantungku berdegup kencang ketika Mas Yusuf duduk di sampingku.

"Zahra, sekarang kamu adalah istriku," ucap Mas Yusuf sambil memegang tanganku.

Dia membelai rambut halusku dengan penuh kasih sayang, aku bisa merasakannya. Walaupun aku tidak  mencintainya, aku dapat merasakan kadih sayang yang dia tumpahkan lewat siratan matanya yang teduh.

Dikecupnya punggung tangan kananku dengan dalam dan penuh perasaan. Jantungku semakin berdebar, darahku terasa berdesir hebat mendapati perlakuan lembutnya itu.

Kecupannya beralih pada keningku. Dia mencium keningku lama. Lagi-lagi penuh cinta yang kurasakan. Aku merasa jantungku dihantam godam palu. Sunugguh kecupan ini melumpuhkan akal sehatku.

Dia yang tidak kucinta memperlakukanku dengan penuh cinta, membuatku terharu. Apakah ini adalah awal mula aku menerimanya? Otakku menjawab tidak, tapi hatiku berkhianat dan mengatakan iya.

Hingga ahirnya dia pun melanjutkan apa yang biasa disebut orang sebagai malam pertama. Aku hanya bisa mengikuti  kemauannya malam ini.

Aku hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. Semoga suatu saat nanti dengan berjalannya waktu aku bisa mencintainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pernikahan yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang