16. Salah

266 58 6
                                    




Siapa yang tidak kesal jika kerjaan dari bawahannya tidak dilakukan dengan teliti? Emosi Taehyung memuncak karena ada hasil analisis yang salah dan itu berdampak pada analisis turunannya. Itu tidak mudah untuk dikerjakan kembali. Tim proyeknya seketika kacau setelah mendengar kesalahan tersebut. Anggota lain mengeluh dan saling menyalahkan satu sama lain karena ditemukan data yang tidak sesuai.


"Sungguh, kredibilitas kontraktor ini sangat diragukan. Apakah kalian ingin menurunkan citra perusahaan hanya karena dinilai lambat menjalankan tugas? Kalian tahu berapa nominal denda yang akan dikenakan jika proyek tidak selesai sesuai dengan waktu yang dijanjikan?!" Suara lantang Taehyung seketika membuat ruangan hening.


"Kita masih punya waktu sebelum jadwal FGD data dan analisis tiba. Tidak perlu saling menyalahkan karena kesalahan ada pada data yang diberikan kepada kita dan kita bisa kasih alasan kepada mereka jika ingin menambah waktu analisis." Seulgi menimpali dengan suara yang gugup.


"Kamu pikir semudah itu mendapatkan keringanan waktu? Ini adalah proyek pemerintah, Seulgi! Lalu bagaimana dengan perencanaan nanti? Kita harus menyimpan waktu untuk perencanaan. Highlight proyek ini adalah perencanaan dan kita membuang waktu di bagian analisis?"

"Sungguh saya tidak pernah menyelesaikan proyek dengan adanya cacat di bagian perencanaan. Saya tidak mau tahu hari ini semua analisis yang salah harus selesai!"



Demi apapun itu, Seulgi tidak pernah melihat Taehyung se-marah ini. Yang dia tahu Taehyung ketika marah akan cenderung diam. Dia kaget karena Taehyung sekarang bisa meluapkan amarahnya begitu saja. Namun kembali pada persoalan, tim mereka tidak ada satu pun yang salah. Ini adalah kesalahan dari pusat yang salah dalam pengiriman data. Tapi apakah menyalahkan akan menyelesaikan masalah? Tidak adalah jawabannya.


Taehyung keluar begitu saja sedangkan Seulgi masih menetap dengan beberapa orang yang ada disana. "Input data adalah kegiatan yang paling memakan waktu disini. Jadi sebaiknya masing-masing mendapatkan bagian untuk meng-input dan jangan lupa double check. Lalu disatukan dalam satu dokumen dan perlahan disusun turunan analisisnya. Bagaimana?"


Seulgi memberikan idenya walaupun dengan suara yang gugup. Salah satu kelemahannya ketika dia sedang panik yang sialnya tidak bisa disembunyikan. "Baiklah. Analisis turunan akan dibuat dalam satu perangkat saja. Data akan dibagikan merata dan apakah Seulgi-ssi ingin berkontribusi dalam hal ini?" Tanya salah satu anggota tim. "Bisakah kalian saja yang mengerjakannya? Saya harus bicara dengan ketua tim kita dan takutnya memakan waktu yang akhirnya membuat kalian menunggu proses selanjutnya."


"Saya pasti tidak akan meninggalkan kantor sebelum semuanya selesai." Tambah Seulgi. "Baiklah kami akan segera melakukannya."


Janttung Seulgi masih berdegup tak karuan. Selain karena analisis proyek yang harus dimulai dari awal, hingga Taehyung yang marah besar menjadi beban dalam pikirannya. Satu masalah sudah ada titik terangnya. Tapi perkara Taehyung tidak bisa dipungkiri bahwa dia bingung bagaimana caranya untuk menenangkan pria itu.


Seulgi tidak langsung mencari Taehyung. Dia lebih memilih ke atap gedung dan menenangkan pikirannya.



***




Musim dingin disana sangat terasa hingga menusuk kulit. Taehyung sendiri cuma bisa diam mengingat kembali fakta bahwa Seulgi datang ke kantor akhir pekan hanya untuk membantu Jongin. Dia sama sekali tidak menyangka jika beban pikirannya itu berdampak besar pada pekerjaannya. Dia ingin mengesampingkan perasaannya itu tapi nyatanya justru berbanding terbalik. Melihat Seulgi benar-benar mengembalikannya ke memori itu.



Antropologi Rasa | vseulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang