Mark 5,5 tahun
Haechan 4 tahun
Jisung 2,5 tahun
Renjun 4 tahun
Jeno 5,5 tahun
Jaemin 3,5 tahun
Chenle 3,5 tahun
Hendery 5,5 tahun
Xiaojun 5,5 tahun
Yangyang 4 tahun
Shotaro 4 tahun
Sungchan 3,5 tahun
.
.
."Ayah nyebelin!"
Yuta bahkan baru saja selesai mandi sepulangnya bekerja. Ia cukup lelah karena hari ini pekerjaannya begitu banyak hingga ia pulang hingga hampir larut malam dan Renjun justru berdiri di depan kamar mandi dengan wajah yang begitu marah.
"Kenapa hm? udah malem kok belum bobo? Taro udah bobo ya?" Yuta menggendong Renjun, ia belum sempat memakai kaosnya dan kini ia hanya memakai celana pendek.
"Ayah nyebelin!"
"Ya ayah kenapa? kan ayah mandi bukan nyebelin," Yuta terkekeh, namun Renjun menepuk wajahnya dengan tangan kecilnya.
"Ayah gak inget ulang tahun Injun! ayah nyebelin!"
Ya benar, Yuta lupa karena saking sibuknya, bahkan ulang tahun Renjun sudah terlewat dua hari dan selama dua hari itu memang Yuta dan Renjun tak saling bertemu. Jika pagi hari Renjun belum bangun dari tidurnya dan Yuta sudah berangkat ke kantor, malam harinya Renjun sudah tertidur pun Yuta tak kunjung pulang. Itulah mengapa hari ini ia 'begadang' menunggu ayahnya pulang bekerja.
"Oiya, maaf ya? Injun maafin ayah gak?" Yuta menatap Renjun lembut, tak kalah dengan Renjun yang mencebikkan bibirnya karena sedih.
"Tapi ayah lupa!"
"Yaudah Injun minta apa hm?" Yuta mencium pipi Renjun, menghirup aroma khas bayi yang melekat di tubuh Renjun.
Renjun menggeleng, ia memberontak ingin diturunkan. Setelah turun ia berlari menuju Winwin yang menyiapkan makan malam untuk Yuta. Ia memeluk kaki Winwin, mencoba untuk tidak menatap Yuta dan menjauhinya.
"Itu ditanya sama ayah loh... Injun mau apa sana bilang sama ayah pasti dibeliin," Renjun semakin erat memeluk kaki Winwin, enggan untuk berbicara kepada Winwin atau Yuta.
"Udah siap nih Yah, dimakan dulu aja bunda mau boboin Injun," Winwin mengangkat Renjun, ia membawanya ke kamar karena ia pikir Renjun mulai mengantuk oleh sebab itu ia diam saja.
Kasur Renjun dan Shotaro kini dipisah karena takut mereka saling menendang ketika tidur. Di ujung sana terlihat Shotaro tidur dengan nyenyak sambil memeluk boneka moomin milik Renjun.
"Sini Injun bobo sama bunda," Winwin menepuk bagian kasur di sebelahnya ketika Renjun justru berjongkok di samping kasur Shotaro untuk melihat wajah Shotaro yang tidur.
Renjun berlari menuju Winwin, ia berbaring di sebelahnya dengan kaki yang ia naikkan ke pinggang Winwin.
"Besok ayah libur kok jadi bisa main sama Injun lagi, Injun ngomong aja mau apa biar ayah beliin besok," Winwin mengelus punggung Renjun, matanya menatap wajah mengantuk Renjun.
Renjun menggeleng, ia memang tak menginginkan suatu barang.
"Tapi bunda... ayah gak pernah bilang hepi bilsdei, ayah jahat,"
"Hust gak boleh gitu,"
//
Di lain waktu yang sedikit lebih sore dari kepulangan Yuta. Lucas pulang dengan perasaan bahagia karena Jungwoo menjemputnya. Jungwoo menjemputnya juga karena pagi tadi Jungwoo memakai mobil Lucas untuk berbelanja keperluan rumah, ia malas mencari kendaraan umum ditambah Hendery dan Xiaojun yang merengek ingin ikut, itung itung mengirit ongkos.
"Dah mandi belum mbul?" Lucas mencubit pipi Xiaojun yang lebih berisi daripada biasanya, tidak seperti Hendery yang akhir akhir ini semakin kurus.