Melody POV
Aku membuka mata ku dan melihat ke arah sekitar ku, terlihat Tsukishima yang tertidur sambil menggenggam tangan ku. Aku pun mengusap tangannya dengan lembut, berusaha membangunkannya. "Uh.. Lo udah sadar..?" Tanya Tsukishima seraya mengucek matanya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi pertanyaannya.
Setelah memberitahu kepada pengawas UKS, kami berdua pun berpamitan pulang kepada pengawas tersebut. Mata ku terbelalak ketika Tsukishima secara tiba-tiba berlutut membelakangi ku. "Naik. Lo baru ae sadar, gue gak mau tambah repot kalo semisal lo roboh lagi di jalan," Ucap Tsukishima. "Enggak-enggak, gapapa. Aku udah baikan ini," Tolak ku secara halus.
Tsukishima menoleh ke arahku dan memberikan tatapan tajam, aku pun memalingkan wajah ku darinya. Mau tak mau, aku terpaksa menerima tawarannya tersebut. "Kalo berat bilang," Bisik ku. Selama diperjalanan, kami tidak saling berbicara. Suasana diantara kami berdua sangat hening, hanya nafas dan detak jantung saja yang terdengar.
"Mel, sebenernya lo sakit apa sih?"
Aku memilih terdiam untuk sesaat. Otak ku kini berfikir keras untuk menjawab pertanyaan Tsukishima tersebut. Tentu saja aku tahu bahwa sudah tidak ada lagi celah bagiku untuk berbohong atau lari dari kenyataan, mau tak mau aku harus memberitahunya. Cepat atau lambat.
"Besok aja ya? Hari ini aku capek banget." Jawab ku. Terdengar, Tsukishima sedang mendenguskan nafasnya. Ia pasti kesal atau marah kepada ku. "Lo bisa gak, gak usah ngehindarin pembicaraan soal ini? Sejak awal gue tanya lo kenapa, lo selalu menghindar. Apalagi yang harus lo sembunyiin dari gue, Mel? Lo gak percaya sama gue?" Deg. Pertanyaan Tsukishima tadi seolah-olah menusuk ku.
"Aku sadar kalo cepat atau lambat, kamu pasti tau soal hal ini. Tapi aku gak bisa kasih tau kamu sekarang, Tsukki.. Aku masih butuh waktu." Ucap ku. Tak berapa lama kemudian, kami pun sampai di depan rumah ku. Tsukishima menurunkan ku dan kemudian menatap ku.
"Ya terus kapan?! Gue harus nunggu denger dari orang lain dulu baru lo mau jujur sama gue?!" Timpal Tsukishima. Aku pun menghela nafas ku dengan berat, dan kemudian menunduk. "Setelah beres ujian.. Tunggu sampe waktu itu tiba." Lirih ku. Aku membalikkan tubuh ku dan kemudian masuk ke dalam rumah ku, meninggalkan Tsukishima yang masih menahan emosinya di luar.
°°°
Tsukishima POV
Hari yang telah ku tunggu-tunggu kini telah tiba, yaitu hari dimana aku akan mendengarkan pengakuan dari Melody tentang apa penyakitnya. Karena aku telah selesai mengerjakan ujian ku, aku pun menempelkan kepala ku di meja. Ku tengadahkan tangan ku ke arah cahaya matahari di luar jendela.
Tak terasa kini Jepang sudah memasuki waktu musim panas. Hari-hari yang ku yang ku hadapi di musim semi terasa begitu menyenangkan bersama Melody. Aku selalu berharap, aku dapat menikmati musim semi beberapa tahun ke depan bersamanya.
Play : Exile Atsushi - Sakura no kisetsu.
Aku pun membalikkan posisi kepala ku menghadap ke arah meja Melody. Aku menatapnya dari jarak yang tidak terlalu jauh, ia nampak terlihat fokus mengerjakan soal ujiannya. Dilain sisi, hari-hari yang telah lu lewati bersamanya seolah-olah menjadi sebuah memori yang kembali terputar di kepala ku. Aku semakin tertegun melihatnya.
Mata ku seketika terbelalak ketika Melody sadar bahwa aku sedang menatapnya, ia menatap ku kembali dengan tatapan yang sama terkejutnya dengan ku. Untuk beberapa saat, mata kami saling menatap satu sama lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐎𝐟 𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 ¦¦ Tsukishima Kei.
FanficPada malam itu, Tsukishima Kei tidak mengikuti latihan volley dan memilih pergi menuju rooftop rumah sakit untuk mengakhiri hidupnya. Namun rencananya tersebut gagal ketika seorang pasien wanita berhasil memergokinya. ───────────────────────────────...