05. The Secret Of Biru

539 288 17
                                    

Annyeong yeorobun budayakan vote & komen setelah membaca ya:)

Happy reading...

Part 05. The Secret Of Biru

Aku hanya ingin tahu jati diri mu yang sebenarnya, namun seolah olah kamu merahasiakan semua itu dari ku.

•Dear Blue•

Didalam mobil bersama orang yang baru ia kenal, rasanya begitu canggung karena tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Yoshi yang memilih fokus untuk menyetir mobilnya dan juga Greysia yang memilih diam menatap keluar jendela.

"Kamu temen deketnya Biru ya?" tanya Yoshi yang membuat Greysia langsung menoleh kearahnya.

"Ya... Enggak deket deket banget sih kak, soalnya Biru kalo dideketin malah ngejauh."

Tawa Yoshi pecah saat mendengar jawaban dari Greysia.

"Dia emang gitu orangnya."

Greysia hanya mengangguk anggukan kepalanya. "Biru orangnya cuek banget, disekolah aja aku gak pernah liat dia ketawa, jangankan ketawa senyum aja gak pernah."

Yoshi hanya tersenyum simpul. "You never know." batin Yoshi

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah Greysia.

"Makasih ya kak udah nganter aku pulang, salam juga buat Bunda sama Biru." ujar Greysia

"Iya."

"Hati hati ya kak." Yoshi hanya mengangguk pelan lalu melajukan mobilnya menjauh dari rumah Greysia.

Greysia menatap mobil Yoshi yang lama kelamaan semakin menghilang dari pandangannya.

"Dari mana lu?" tanya Grizz yang tiba tiba berada di belakangnya yang membuat Greysia terkejut.

"Astagah! Grizz! Gua kira lu itu jurik tau gak?!"

"Mana ada jurik ganteng kaya gua." ujar Grizz sambil menampilkan wajah songongnya.

Greysia hanya memutar bola matanya malas, lalu pergi meninggalkan Grizz sendiri.

•Dear Blue•

Biru berjalan dikoridor sekolah sambil memakai earphone di telinganya. Semua siswi yang berada disana menatapnya dengan tatapan terkagum kagum karena ketampanan yang ia miliki.

Sorot mata yang tajam, rahang tegas, bulu mata yang lentik, hidung mancung, dan bibir yang seksi, sungguh betapa sempurnanya dia dimata orang orang. Andai semua orang tahu penderitaan yang ia alami selama ini, mungkin ketampanan ini tidak akan  berarti lagi bagi mereka.

Biru memasuki kelasnya, lalu berjalan kearah bangku miliknya namun pandangannya tertuju pada sebuah benda yang berada di atas bangkunya.

Ia mengambil sebatang coklat tersebut, di sana juga terdapat sepucuk surat untuknya.

Gak perlu nunggu hari Valentine buat ngasih coklat ke kamu, semoga kamu suka Biru.

Biru hanya bisa menghela nafas, ia juga tahu betul siapa pengirim coklat ini, gadis yang sama yang kemarin memberikannya surat.

Dear Blue [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang