"おはよう。(Good morning.)" —Yuta
——————————————————————————Jam dinding menunjukkan pukul 09.00 WIB. Seorang gadis berwajah dingin dan berambut panjang masih terlihat sibuk tenggelam di alam mimpinya. Saat tidur, sesekali dahi gadis tersebut mengernyit, entah apa yang sedang ia lakukan di alam mimpi. Untung saja hari ini hari minggu, jadi mau tertidur sampai siang pun tidak masalah, ditambah semalam gadis itu habis menangis. Ya, tenaga gadis itu semalam terkuras habis untuk menangis setelah tanpa sengaja ia bertemu dengan mantan kekasihnya.
'Tok...tok...tok...'
"Yuriko-chan?"
Tiba-tiba saja, terdengar suara ketukan di balik pintu kamar, disusul dengan suara seorang lelaki yang memanggil gadis itu dengan aksen Jepang yang lumayan kentara.
Tidak ada balasan. Jangankan untuk bangun lalu membukakan pintu, bahkan sekarang sang gadis saja tidak bergerak sama sekali. Antara terlalu lelah atas kejadian yang dialami kemarin, atau memang ia sangat kebo sampai-sampai tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang mengetuk pintu kamar sambil memanggil-manggil namanya.
"OI, YURIKO!"
Sang lelaki kembali memanggil si gadis penghuni kamar dengan nada yang sedikit meninggi, namun lagi-lagi tidak ada balasan. Sudah kepalang tidak sabar, lelaki Jepang tersebut langsung menghambur masuk ke kamar gadis tersebut, bermaksud untuk membangunkan si gadis yang ia yakini masih tertidur pulas untuk mengajaknya sarapan bersama
Iya, semalam Yuta memang menginap di rumah Yuriko atas permintaan sahabatnya itu sendiri. Akan tetapi, tentu saja mereka tidur di kamar yang terpisah. Yuriko di kamarnya, dan Yuta tidur di kamar Taeil yang sedang kosong karena penghuninya sedang menginap di rumah temannya.
Sedikit info —atau mungkin banyak?— Sebenarnya, ini bukan kali pertama Yuta menginap di rumah gadis itu. Yuta yang tinggal sendiri di rumah yang berjarak tidak lebih dari 100 meter dari rumah Yuriko, ditambah Mama Yuriko yang sering bolak-balik Jakarta-Tokyo membuat Yuriko dan kakaknya, Mas Taeil sering mengajak lelaki Jepang tersebut menginap di rumah mereka.
Bahkan, tak jarang Yuta diminta untuk menginap jika Yuriko sedang di rumah sendirian untuk menjaga gadis itu dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini berawal saat satu tahun lalu Yuriko ditinggal sendiri di rumah karena Mamanya dan Taeil pergi ke Tokyo untuk menengok Papanya yang sedang sakit, sementara Yuriko yang sedang sibuk-sibuknya dengan tugas kuliah dan proker himpunan jurusan membuatnya terpaksa tetap tinggal di rumah.
Pada saat malam hari, tepatnya jam 7 malam, Yuriko sedang mengerjakan bahan presentasi untuk mata kuliah Sejarah Jepang. Ia terlalu fokus sampai ia tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang berusaha untuk memanjat pagar rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We be a Lover?
Fiksi Penggemar私たちは恋人になれるの?君のことが大好きだから。 (Can we be a lover? Because I like you so much.) ----- Cerita tentang Nakamoto Yuta, si pemuda Jepang yang bersahabat dengan Yuriko, gadis yang ia kenal sejak ospek. Apakah hubungan Yuta dan Yuriko bisa berkembang menjadi l...