평화
Hari ini adalah hari yang seharusnya ditetapkan sebagai hari sayembara. Namun, karena Kaisar sudah memerintahkan hanya perjamuan dengan bangsawan, maka dilaksanakan seperti itu. Para Menteri juga tidak bisa menentang perintah Kaisar mereka. Memang hanya perjamuan biasa tapi Lisa benar-benar tidak suka perjamuan ini.
Pertama-tama, ia harus mengenakan pakaian yang tidak ia sukai. Kedua, ia harus bangun pagi sekali untuk dirias dan mempersiapkan diri. Ketiga, ia sangat tidak suka dengan gadis-gadis di depannya sekarang ini yang bersikap sok cantik di hadapan Jungkook.
Sedari tadi ia mengenggam sumpitnya erat-erat untuk menahan emosinya. "Kalian pikir dengan sok seperti itu Putra Mahkota akan melirik kalian? Lihat saja kalian nanti...," batin Lisa.
"Jangan terlalu memperlihatkan seperti itu," kekeh Jungkook. Sedari tadi ia menyadari bahwa Lisa seperti ingin melahap habis-habis semua yang ada di ruangan ini. Padahal Jungkook sejak tadi hanya fokus dengan makanannya dan Lisa, tapi rupanya gadis itu cemburuan sekali.
"Nona Jang, bagaimana keadaan abeonimmu? Kudengar ia tidak sehat akhir-akhir ini, bukan?" Tanya Wang Seo pada putri salah satu menteri itu.
"Baik-baik saja, Yang Mulia. Beliau beristirahat dengan baik akhir-akhir hingga pemulihannya sangat cepat." Kata Jang Raon.
"Ah, saya hampir lupa. Nona Lee, kudengar abeonimmu baru saja melakukan pengobatan yang mengancam nyawanya, ya?" Tanya Wang Seo pada putri Menteri Pertahanan.
"Luka setelah berperangnya dulu tiba-tiba terbuka saat melakukan aktivitas. Dua hari yang lalu pengobatannya berjalan lancar dan kemarin beliau sudah bangun. Tidak lama lagi beliau pasti bisa kembali bekerja seperti biasa, Yang Mulia." Kata Lee Inha.
Jujur saja Lisa sangat tidak suka dengan Inha. Ia tahu Inha mengincar posisi Putri Mahkota sejak dulu. Sikapnya yang anggun dan tenang itu sama sekali tidak dibuat-buat, tapi jika ia marah maka sikapnya itu akan hilang begitu saja. Lisa tahu karena pernah berseteru dengannya dulu di akademi. Sejak saat itu ia benar-benar membenci Inha.
"Yang Mulia, apakah saya boleh bertanya?" Tanya Inha.
"Tanyakan saja."
"Saya menyadari semua yang ada di sini adalah Putri dari tiga wilayah Istana dan beberapa putri dari Menteri Pyeonghwa. Tapi..., kenapa ada Nona Hwang di sini?" Tanya Inha.
"Ah, sekalian berada di sini aku ingin menyampaikan. Putri Mahkota telah ditetapkan." Kata Wang Seo.
Ruangan itu seketika ramai karena perkataan Kaisar barusan. Perkataan itu menguncang gadis yang berkeyakinan besar bisa menjadi Putri Mahkota termasuk Inha. Ia mengepalkan tangannya erat-erat. Ia menegakkan dirinya seolah berkeyakinan besar bahwa namanya yang akan disebut setelah ini.
"Mungkin kalian sudah menduganya melihat ia selalu ada di samping Putra Mahkota seperti sekarang ini. Nona Hwang Lisa putri Jenderal Hwang adalah Putri Mahkota yang dipilih sendiri oleh Putra Mahkota. Kuharap kalian bisa paham kenapa sayembara tidak jadi dilakukan," ujar Wang Seo.
Lisa menatap Inha dari kejauhan. Gadis itu tampak terkejut ketika nama Lisa disebut. Tatapan gadis itu tertuju ke Lisa yang kebetulan juga melihat ke arahnya. Seolah-olah memulai perang, Inha kembali bertanya kepada Kaisar.
"Yang Mulia, sayembara adalah tradisi. Bukankah harus tetap dijalankan?" Tanya Inha.
"Sayembara memang tradisi tapi jika Putri Mahkota sudah dipilih sendiri oleh Putra Mahkota, bukankah sia-sia menghabiskan uang negara untuk melakukan sayembara?" Kekeh Wang Seo.
KAMU SEDANG MEMBACA
평화 Pyeonghwa |Lizkook|
FanfictionWang Jungkook, Putra Mahkota Pyeonghwa. Putra sah Kaisar Pyeonghwa dan putra sah Permaisuri Pyeonghwa. Di saat usianya yang mendekati pelantikannya sebagai Kaisar Pyeonghwa, segala masalah menghampiri secara beruntut. Semua tentu sudah direncanakan...