EXTRA CHAPTER 2
***
Suasana Pagi yang begitu cerah, mentari bersinar penuh semangat. Cakrawala biru tampak anggun dengan iringan kicauan burung-burung, pria yang sedari tadi menatap wajah wanita yang masih tertidur pulas didalam selimut itu tersenyum ketika melihat mata wanita itu perlahan mulai terbuka.
"Morning," bisik pria sembari tersenyum.
Wanita yang baru saja terbangun itu melirik pria di sampingnya binggung. Penglihatannya masih buram membuat ia mengucek kedua matanya sehingga memperlihatkan wajah tampan pria yang sedang tersenyum menatapnya.
"Your waking face is an encouragement," bisik pria itu lalu mendaratkan satu kecupan di bibir tipis wanita itu.
Perlahan keduanya larut dalam sebuah lumatan sebelum bunyi ketukan pintu kamar membuat pria yang berada di atas wanita itu berdecak. Bola matanya sedikit memutar ketika melepaskan penyatuan bibir mereka, sudut bibirnua terangkat membentuk seringai ketika melihat bercak berwarna merah keunguan di bagian leher wanita itu.
"Papa."
Suara cadel khas anak kecil memasuki indera pendengaran keduanya. Seorang anak perempuan berdiri di balik pintu kamar mereka dengan wajah cemberut, belum lagi dengan wajah jengah anak laki-laki yang menemaninya, mereka sudah berdiri sejak beberapa menit yang lalu, kaki anak lelaki itu terasa sakit namun ia harus tetap berdiri demi permintaan adik perempuannya.
"Kenapa?" Pria yang berada didalam kamar itu sedikit mengeraskan suaranya saat menyahut.
"Antalin, Ai, ke acala ulan tahunnya Al, papa udah janji kemalin," sahut anak perempuan itu masih dengan wajah cemberutnya.
Pria yang masih fokus menghirup leher wanitanya itu seketika tersadar akan janjinya semalam. Mau tidak mau ia harus menepati janji anaknya, jika tidak gadis kecil itu akan merajuk hingga tak mau makan.
"Sekarang kita harus siap-siap, anak kita udah nungguin," bisik Pria itu seraya menarik tangan wanita yang masih berada dalam selimut itu. Ia terkejut ketika Pria itu menggendong tubuhnya ala bridal style menuju kamar mandi.
***
Tatapan semua orang tertuju pada mobil hitam yang baru saja berhenti tepat di bawah pohon rindang. Sepasang suami istri terlihat turun dari mobil dengan anak mereka. Sedari tadi keluarga yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, sebelumnya mereka pikir sepasang suami istri itu tidak akan hadir namun pikiran mereka salah. Buktinya pria yang tiga tahun lalu masih menjabat sebagai ketua geng motor Osvald itu berjalan dengan menggendong anak perempuannya. Setelan kemeja hitam yang lengannya sedikit di gulung serta celana jeans hitamnya sangat memanjakan mata. Belum lagi dengan wanita berambut sebahu yang menggenggam erat pergelangan tangan anak laki-lakinya ketika berjalan, balutan dress selutut yang berwarna putih dengan motif bunga-bunga itu membuat kesannya seperti masih gadis remaja saja, padahal kenyataannya ia sudah memiliki dua orang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Teen FictionKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...