P R O L O G

127 8 0
                                    

"Ayo kita bertemu lagi besok di sini," sahut anak kecil berusia 10 tahun itu kepada sosok yang lebih tua.

"Baiklah. Besok aku akan kembali ke sini na. Mari bertemu lagi," balas yang lebih tua dengan senyumnya yang polos.

"Khap. Sampai jumpa," lambai si yang lebih muda kepada yang lebih tua.

"Sampai jumpa kembali."

Kedua anak kecil polos yang baru bertemu itu saling melambai. Hingga mobil yang membawa anak yang lebih tua menghilang di ujung jalan, barulah si yang lebih muda menurunkan tangannya.

Dia berbalik, bermaksud untuk pulang ke rumah. "Astaga," tangannya menepuk pelan jidatnya. "Aku lupa menanyakan namanya," ucapnya sambil kembali berbalik. Namun, yang didapati hanya mobil itu yang telah menghilang.

Dengan lesu dia berbalik dan berjalan menuju rumahnya.

"Tidak apa, setidaknya besok aku akan bertemu dengannya lagi. Dan saat itu aku akan menanyakan namanya," ujarnya kembali semangat. Dia memandang sebuah boneka kecil ditangannya yang diberikan oleh anak tadi, sebagai penukar topi yang diberikannya kepada anak yang lebih tua darinya. Kemudian, dia berlari kecil untuk pulang.

Tanpa tahu, sebenarnya, hari esok yang mereka janjikan bersama, belum bisa ditepati tepat hari esok itu tiba.

•••

Pemuda tampan berkulit tan cerah itu menatap boneka yang berada di rak kaca paling atas yang berada di ruang belajarnya. Dirinya tersenyum tipis.

"Sampai saat ini, aku masih menanti pertemuan kita kembali. Walaupun aku sama sekali tidak mengetahui namamu."

Kemudian, rak kaca itu ditutup kembali dengan tirai berwarna merah. Agar tidak ada satupun orang yang menganggu keberadaan boneka itu. Meskipun sebenarnya, ruangan ini tidak dapat dimasuki sembarang orang. Apalagi jika tidak memiliki hal penting.

•To Be Continue•

See u in chapter 1 na:) Aku bakal update sesuai mood dan kalau ide lagi ngalir lancar. Semua juga tergantung respon kalian terhadap cerita ini^^

C O M P L I C A T E D - PERTHSAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang