Skandal

1K 84 17
                                    

Kita berdua telah terperangkap tidak ada cara untuk kabur. 
Terjebaklah bersamaku.

...........

Supaya mengerti  alur dengan chapter ini dan selanjutnya. 

Diharapkan membaca chapter-chapter sebelumnya 

happy reading...

.

.

.

.

.

Min Joon bangun dengan setengah kesadarannya. Dia memeluk sesuatu, tapi ia bisa mencium aroma yang dikenal, dia merabanya. Apa ini bantal, tapi rambut halus yang teraba.

Seketika matanya terbelalak terbuka lebar ternyata itu Moon Young tidur dalam pelukannya, orang yang dia hindari beberapa hari ini.

Min Joon menatapnya. Dia terkaget lalu memeriksa bajunya, masih lengkap, napasnya melega, dikira dia melakukan kesalahan.

Kenapa kami berakhir disini?

Semua terlihat aman, tapi dia berusaha mengingat kejadian semalam. Sekelebat dia teringat perdebatan mereka. 

'mengapa kau menciumku?'

'aku cemburu'

'"Apa kau tidak bergairah denganku? haaah ....atau kau tidak suka wanita" Dia seketika sadar, memegangi kepalanya. "Seharusnya aku tidak minum".

Ditatap paras wanita itu. 

"Semuanya semakin kacau tau". Ia yakin dia bicara sendiri karena wanita itu masih tertidur. Min Joon memutuskan bangun dan menuju kamar mandi, gerakannya pelan takut membangunkan wanita itu. 

.

.

.

.

"Untung kau tak mabuk" Kata Joongi di mobil saat mengantar mereka pada Manwol

"Aku sedang tidak patah hati" Ucap Manwol acuh.

"Hhmm bagus karena terakhir kali kau mabuk berat, kau berbuat kesalahan dan masuk penjara". Kata Joongi sambil terkekeh.

"Aissh... kau mengingatkan pada masa lalu buruk."

"Kenapa juga waktu itu kau menelponku. Diantara 20.000 pengacara di Korea, kenapa kau menelponku? Selama dulu menjadi jaksa kau kan membenciku". 

Joongi menanyakan pertanyaan yang dia tahan karena selama menjadi  pengacara ketika harus bertemu wanita ini di ruang sidang, pasti dia akan selalu diserang dan didebat habis-habisan. Dari situ juga dia mendapatkan julukannya 'pengacara para iblis'. Karena terlalu banyak membela tersangka paling jahat.

"Benar, Itu karena kau pengacara yang membela orang jahat kita sering berdebat, tapi melihat kau begitu gigih membela mereka, para tersangka.  Aku jadi sadar kau yang terbaik untuk membelaku. saat menjadi tersangka."

"Oooh.. Kau membuatku tersentuh, kau tidak mau berkencan denganku?".

"Tunggulah dikehidupan berikutnya..." Kata Manwol ketus. 

"Ciih.. wanita ini".

.

.

.

Another WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang