Stalker

783 73 11
                                    

Aku hanya ingin mencintai seseorang dengan cara berbeda

-----------

Pagi itu begitu cerah, ketika mereka berangkat bersama. Wajah Min Joon juga secerah hari ini. Pandangan matanya sesekali memandang sosok disebelahnya. Seperti takut ini hanya khayalan, impian yang akan hilang, membuat kita menolak terbangun dan tersadar menghadapi kenyataan yang berbeda. Ia tak ingin melewatkan momen ini.

"Kenapa kau memandangku seperti itu?". Kata Moon Young menyadarinya.

"Ani, kau tidak mau langsung ke kampus? Apa aku perlu menunggumu?"

"Aku perlu berganti baju dan mandi lagi. Peralatan mandimu berbeda dengan punyaku, " Kata Moon Young sambil menepuk-nepuk wajah polosnya, dia hanya sempat cuci muka sedikit.

"Mana coba kulihat?" Min Joon memajukan wajahnya saat mereka berada di lampu merah.

"Tapi tidak jelek sama sekali, kau tetap cantik".

Bareface wanita ini masih terlihat cantik, kapan sih jeleknya.

"Tentu saja, tapi aku juga baru sarapan belum meminum kopi, aku belum memilih baju hari ini, lihat bahkan aku belum berdandan dan..."

"Waah.. wah.. wanita ternyata banyak sekali kebutuhannya yaa". Min Joon berdecih, menghentikan keluhan pagi ini.

"Benarkan, apalagi aku merepotkan. Kau masih mau hidup bersama ku?" Tanya wanita itu sambil memandang kedalam matanya.

"Sesuai perkataanku, terjebak bersamamu sepertinya tidak buruk, paling aku hanya sedikit bangkrut, haha.."

Tawanya datar sambil membayangkan harga pakaian serta kebutuhan seorang Ko Moon Young. Otaknya mulai berhitung. Jika aku kembali menjadi pengacara, minimal harus menangani 10 perkara, perbulan untuk keperluannya. Biaya pernikahan, gedung, rumah, asuransi etc. etc..

"Kau memikirkan apa?". Tanya Moon Young menghentikan lamunannya. Hanya dibalas dengan gelengan kepala.

Sepertinya aku harus kerja keras. Batinnya.

Tapi... direpotkan dan dibutuhkan seseorang ternyata menyenangkan juga. Membayangkannya menerbitkan senyum.

.

.

.

.

.....

Tidak disangka pemikirannya beberapa jam lalu akan berakhir seperti ini.

"Iya kami berkencan".

Min Joon menarik napas berat, mengakuinya didepan ketiga dosen itu, diluar dugaan ekspresi mereka biasa saja.

"Kami pacaran, jinjaaya, kalian tidak terkejut!!?". Min Joon mengulangi perkataannya.

Para dosen itu melihat acuh tak acuh memandang sebentar, kembali dengan urusan lain. Joongi sibuk dengan berkasnya, Manwool hanya memandang datar dan asisten Oh sedang mencari cemilan di kulkas. Sibuk dengan dunia masing-masing. Seperti informasi tadi tidak penting.

 Seperti informasi tadi tidak penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang