Selamat membaca Zafrania 🤍
Seorang laki-laki dengan setelan jas hitam dan kemeja abu-abu memasuki cafe mewah dengan setengah berlari, lantaran hujan yang mengguyur kota Jakarta dari siang hingga sore ini. Zafran kini sudah tahu siapa yang dimaksud kakaknya satu minggu yang lalu, pasalnya temannya tersebut tadi datang ke firma dan cuma mengatakan kalau ia ingin bertemu Zafran sore ini.Sesampainya di dalam café, matanya langsung menelisik orang yang akan ia temui sore ini.
"Zafran!!" seru seseorang yang membuatnya menoleh kearah sumber suara.
Zafran langsung melangkah ke meja seseorang yang memanggilnya. Sesampainya di meja seseorang itu, sang perempuan berdiri lalu memeluknya erat.
"Lepas Kar!!" ujar Zafran berusaha menariknya. Perempuan itu dengan kesal menjauh dari tubuh Zafran dan memilih duduk kembali seraya memanggil pelayan.
"Hot matcha coffea satu." ujarnya saat pelayan tiba di mejanya.
"Nambah makan?" tanya sang perempuan. Zafran menggeleng.
Setelah kepergian si pelayan, entah kenapa Zafran merasa perempuan ini terus memperhatikan dan menatapnya. Membuat Zafran risih.
"Jangan natap gue kayak gitu, Kar!" ucap Zafran dingin. Kar--a.k.a Karla--perempuan tersebut terbahak.
"Oke-oke, Lo nggak mau gue ceritain apa yang terjadi sama gue tiga tahun terakhir sampai gue nyewa pengacara sekaligus CEO di firma Rajash ini?" tanya Karla.
Zafran menggeleng. "Nggak usah cerita, langsung ke intinya."
"Tapi gue akan tetep cerita. Haha." Balas Karla.
Karla menghela napasnya sebelum mulai bercerita. “Empat tahun yang lalu, setelah Lo nolak cinta gue karena Lo ternyata udah punya calon istri dan Lo balik ke Budapest, dua tahun kemudian gue nikah sama Redo." Zafran membulatkan matanya tak percaya tapi hanya beberapa detik saja kemudian balik lagi ke muka dinginnya.
"Kaget kan Lo?"
"Biasa. Lanjut!" tukas Zafran.
Karla memanyunkan bibirnya. "Dasar Lo! Pernikahan kita berjalan sampai dua tahun setengah ini tanpa ada anak Fran, karena gue nggak bisa ngasih dia anak." Karla menarik napas. "Kisah gue emang mirip kayak di TV Fran, tapi nggak semenyedihkan itu. Hubungan gue sama Redo juga baik-baik aja sampai sekarang ya mungkin perangnya habis sidang, karena gue nggak bisa kalau baik-baikin dia. Tapi yang paling nggak bisa gue terima adalah—"ucapannya terhenti lalu matanya menatap lurus ke Zafran.
"Dia nggak pernah pulang, pulang-pulang selalu larut malam. Karena dia dari siang sampai sore di rumah Aliska." tutur Karla.
Zafran sedikit terkejut. Aliska?"Aliska teman—"
Karla mengangguk. "Ya, Aliska sahabat kita." sedetik kemudian Karla mengoreksi kata-katanya. “Cih, sahabat.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFRANIA (Revisi)
Romance𝑺𝒚𝒓𝒊𝒏𝒈𝒆𝒔 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒓𝒊𝒂𝒍 𝒉𝒂𝒎𝒎𝒆𝒓𝒔 Zafran Ragaska Rajash, pengacara muda yang memiliki sejuta pesona. Tidak hanya menjadi seorang pengacara, sebagai CEO Rajash Law Firm membuat ia lebih diidolakan daripada ketiga saudara laki-lakinya...