"ta lama bet si lu et dah!"teriak satria dari depan pintu kamar mandi
"Iya iya bentar"jawab Okta dari dalam kamar mandi
"Bueh biarin aja sen,lagian kenapa harus buru²?"tanya Wisnu sembari nyender di dinding kamar mandi
"Lu nga liat tatapan mereka ke kita?hawa² pembunuh mereka keluar njir!"ucap satria sembari memainkan bola matanya ke kanan dan kiri melihat sekeliling.
"Iya sih tapi kasian si Okta kali lu suruh cepet²"tegas Wisnu
Cklek,,,,,
Pintu kamar mandi terbuka
"Huft,lama bet si"tanya satria di iringi dengan hembusan nafas
"Ya sory,lagian gue nga tau kalo bakal dapet di mall"jawab Okta dengan muka melas
"Ya udh ayok pergi nga ush ribut di sini"ajak Wisnu
Mereka bertiga berjalan ke lantai utama dan pergi ke arah pintu keluar mall
"Eh eh sat,Okta mau bobba dong"rengek Okta kepada satria
"G nga ada bobba bobbaan!"bentak satria
"Yah Okta mau tau"rengeknya lagi
"Gue bilang nga ya nga ta!"jawab satria sambil melebarkan langkahnya kakinya meninggalkan Okta di belakang dengan Wisnu
"Okta mau bobba?"tanya Wisnu dengan lembut
"Heeh Okta mau bobba,cuman satria pelit nga mau beliin"jawab Okta dengan wajah polosnya
"Ya udh hayu beli biar Wisnu yang bayar"ajak Wisnu dengan senyum di bibirnya
"Beneran?yeeeee,makasi Wisnu" Okta melompat lompat di tempat
Dan tak sengaja memeluk wisnu
"Ehhh,"kata kata itu terlontar dari mulut Wisnu sehingga membuat Okta sadar
"Ehh ehh ummm maaf"jawab Okta dengan tersipu malu
"Nga papa nga papa,ya udh hayu"
Wisnu terkekeh melihat tingkah laku Okta yang tersipu malu
"Aaaaa Wisnu jangan gitu"kata Okta sembari mencubit tangan Wisnu
"Ahaaa sakit ta sakit" kata Wisnu sambil terkekeh
"Ya udh diem jgn bilang bilang kesiapa² ya!"kata okta
"Ya siap"jawab Wisnu sembari tersenyum
Sampai di depan gerai bobba..
"Mba mau pesen bobbanya dua"
Kata Wisnu dengan sopan
"Oh iya mas mau pesen rasa apa?"
"Black bobba aja gimaana?"tanya Okta ke Wisnu
"Boleh juga ya udah beli black bobbanya 2"
"Duduk dulu nanti gue yang ambil bobbanya"kata Wisnu sambil menarik kursi untuk di duduki Okta
"Makasi,lu juga duduk sini"pinta Okta
Selang beberapa menit pelayan datang dengan 2 black bobba di tangan kanan dan kirinya
"Ini mas mba black bobbanya"kata pelayan sambil menyodorkan black bobba pesanan mereka
"Mas Ama mbanya cocok deh mbanya manis mas nya ganteng"puji pelayan tadi
"Hah"kata Okta dan Wisnu serempak
"Tuh kan bareng makin cocok"seru pelayan itu sambil memutar badan meninggalkan meja mereka
"Tapi kita cuman sahabatan"jawab Wisnu
"Tapi ngarep juga sih jadi cowonya dia "
Pelayan itu membalikan arah pandangan ke arah mereka berdua sambil berkata
"Mustahil tak ada rasa kagum di antara keduanya"ucap pelayan tadi lalu ia beranjak pergi meninggalkan mereka berdua
"Ya nga mungkin lah seleranya Wisnu tu kayak mba aca!"gerutu Okta dengan sedikit kesal
"Ya nga mungkin juga orang seleranya Okta cowo kaya satria yang dingin dingin gitu kata dia"balas Wisnu
Saling tatap sembari meminum black bobba di hadapan masing masing
"Eh Wisnu,"senggol Okta
"Hmmm!"jawab Wisnu
"Masih marah?"tanya Okta
"Ngga!"jawab Wisnu sembari mengaduk ngaduk minumannya
"Udh lah jangan marah,si satria udh nunggu lama tu ayo pulang"desak Okta
"Satria lagi satria lagi cape dengernya ya Allah,dia nga mikir apa perasaan gue?oh iya lupa dia kan nga tau kalo gue suka dia"batin Wisnu
"Ya udh hayu pulang kasian kan kulkas lu nga di colokin"ledek Wisnu
"Dih apaaan?!bukan kulkas tapi gunung es !"tegas Okta
"Whaahahah iya iyaaa,bntr gue bayar dulu"kata Wisnu sembari merogoh celananya
"Ayo pulang buru"ajak Wisnu
"Eh tunggu,btw makasi"kata Okta
"Iya santai aja kaya baru pertama kali aja"Wisnu menjawab dengan santai
"Iya kan emang pertama kali di traktir Ama Wisnu minum bobba"ledek Okta
"Dulu nga sering di beliin minum?emang si dulu mah es teh 2 rebuan di kantong plastik trus di iket tapi kan tetep es"gerutu Wisnu
"Iya iya bercanda doang hhhh"
Sementara di satria menunggu sendirian,sambil menggeser geser hp miliknya ke atas ke bawah.
"Huft lama banget sih mereka berdua!"gerutu satria dalam hati
"Susul aja kali yah?"lanjutnya mengerutu dalam hati
Akhirnya dia menyimpan hp miliknya ke tas nya dan berbalik kebelakang berniat menyusul tetapi Okta Dan Wisnu sudah ada di belakang satria.
"Whaahahah"Wisnu tertawa lepas
"Sutt diem Wisnu gue malu"omel Okta sembari menutup mulut wisnu
"Iya iya ya elah gitu doang"kata Wisnu menahan tawa.
"Woi buruan bego lama bat dah!"teriak satria dari sebrang jalan
"Lari buru ta ntr di omelin"Wisnu menarik tangan okta
"Heh buruan bego lama amat tinggalin aja si Okta!"teriak satria
"Nga ah kasian si Okta ntr nga bisa nyebarang"balas Wisnu
"Dia udh gede bego buruan elah gue mau turnamen tau tolol,ydh dah gue duluan aja kalo masih mau pacaran lanjutin aja !"ucap satria
sembari melangkah pergi dari tempat ia berdiri sebelumnya
"Eh iya iya bentar sat,Wisnu udh lepasin Okta bisa jalan sendiri kok"kata Okta sembari melepas genggaman tangan Wisnu
"Gue takut lu kenapa Napa ta,tapi kenapa lu nga perduli sama sekali Ama gue?"
gumam Wisnu dalam hati
Okta berlari tanpa melihat kiri kanan tanpa di sadari dari arah kiri ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi
"Ta awass!"teriak Wisnu
"Aaaaaaaaaaa,,,,"Okta terpekik
Gedubrakkk,,,,
"Aww sakit,Wisnu?Wisnu mana?wisnuuuuu!"teriak Okta
"Gue nga papa ta"jawab wisnu
"Huuuuu,lu nga kenapa kenapa kan?bener?"tanya Okta sembari menangis
"Udah gue nga papa ta,lu yang sakit di mananya?"tanya Wisnu yang terlihat cemas.
"Okta nga papa hiks,Wisnu lu seriusan nga kenapa kenapa?"tanya Okta khawatir
"Nga papa elah kan gue cowo ta"kata Wisnu sembari berdiri.
"Awww,,"Wisnu bergumam
"Sakit?ya udh kerumah sakit dulu hayu!"Okta menarik tangan Wisnu dengan wajar cemas
"Udah nga papa,gue anter pulang ya ta"pinta Wisnu
Sementara satria sudah pergi meninggalkan Okta Dan Wisnu yang tertabrak
"Maaf mba mas saya nga liat mba nya mau nyebrang"kata pengemudi tersebut
"Iya mas nga papa lagian temen saya yang salah"jawab Wisnu
"Mau saya anter berobat?"tawar si pengemudi
"Nga usah mas nga papa"kata Wisnu sambil memegang tangan kanan nya yang terluka
"Boleh mas boleh,ayok naek !"tekan Okta ke Wisnu
"Nga ta nga papa"tolaknya
"Ayo naik kalo nga gue nga mau pulang!"ancam okta
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my problem
Teen Fictionpersahabatan cowo dan cewe tanpa rasa sepertinya mustahil ya,bagaimana mungkin mereka tidak akan saling jatuh hati bila kesehariannya selalu mendampingi satu sama lain. riska oktavia dan wisnu surya pratama adalah sahabat sejak kecil bahkan saat di...
