Episode 61.

12 1 0
                                    

Semua yang disana sangat penasaran dengan ucapan Reno yang penuh dengan teka-teki pernyataan, Aluna semakin dibuat penasaran sama ucapan kakaknya itu. Mendengar keributan di luar Anisa terbangun dari tidurnya, melihat sekeliling ternyata ia sudah di ruangan kamar.
"Ini kamar siapa? Seingat ku, ada di pantai kenapa aku... Jangan-jangan kak Reno yang telah memindahkan diriku ke kamarnya." Dumal anisa bergegas keluar dan melihat semua sudah berkumpul di sana, sedang khawatir dengannya.

Bimo dan shanez tiba-tiba menatap Anisa yang baru keluar dari kamar Reno tersebut. "Ouh! Bagaimana mungkin kamu bisa keluar dari sana." Ucap shanez.
"Kamu menyelinap masuk kemar Reno." Tebak Bimo.
"Ah? Tidak. Aku-"
"Aku yang membawanya masuk ke kamar." Ucap Reno, sontrak membuat semua yang mendengar hal itu kaget Anisa yang juga mendengar itu juga terkejut, kenapa Reno bisa terang-terangan menyatakan bahwa dirinya yang telah membawanya ke kamar.

"Apa maksudnya ini Reno, kamu..."
"Jangan berfikir lebih liar Bimo, aku memang membawanya masuk kedalam kamarku karena aku tidak bisa membiarkan dia tidur di luar, karena dia mencoba tidur di kursi jemur di pinggir pantai di tengah malam, gara-gara adikku yang tidurnya sangat tidak dikondisikan." Ucap Reno menjelaskan yah.
"Wah... Ini pertama kalinya aku mendengar suara Reno lebih banyak." Ucap Bimo.
"Padahal kau paling malas untuk menjalankan apapun kecuali bisnis, kau tidak akan menyelesaikan dalam sekejap fikiran kami jadi tertata kembali setelah mendengar penjelasan panjangmu itu." Ucap shanez.

"Maafkan aku Anisa, kamu pasti tidak nyamannya tidur dengan ku. Makanya kamu keluar malam-malam karena tidak bisa tidur lagi setelah aku membuatmu terluka." Ucap Aluna merasa bersalah.
Anisa tersenyum, dan memegangi tangan aluna. "Tidak apa-apa Aluna, kamu tidur dan itu tidak di sengaja." Ucap Anisa, Aluna langsung memeluk Anisa dengan sangat erat yah.
Reno tersenyum melihat persahabatan adiknya itu, dan langsung kembali kembarnya, melihat Reno yang masuk kemar, shanez mengejar nya.

"Reno, kamu sudah pikirkan." Ucap shanez menahan saat Reno akan masuk kamarnya.
"Soal apa?." Jawab Reno.
"Soal kemarin, tawaranku." Dengan wajah manja khas shanez.
Reno sedikit berfikir mengingat ucapan shanez kemarin meminta untuk melakukan apa. "Berapa banyak." Tanya Reno menanyakan soal sesi pemotretan, tapi shanez malah salah faham akan pertanyaan Reno itu.

"700 juta." Jawab shanez dengan nada semangat ia berfikir bahwa Reno akan memberikan bantuan uang padanya karena Reno yang sangat tidak suka wajahnya terespos luar.
"Itu apa?." Tanya Reno pada shanez yang penuh mata binarnya.
"Hutangku." Jawab sangat naif.
"Aku tidak berniat membantu untuk membayar hutangmu." Ucap Reno yang menajamkan matanya.
Shanez baru sadar bahwa yang di maksud oleh Reno bukan itu, dan yang membuat ia kagetyah lagi Reno tanpa perlawanan atau penolakan terhadap tawarannya jarang sekali Reno akan mengiyakan ajakan ini.
"Hah? Ouh! Aku juga tidak memintamu untuk melakukan itu kok, hanya aku ingin kamu mau jadi modelku."

"Makanya aku tanya berapa banyak."
"10 baju."
"Kau bercanda."
"5 baju, deh sudah aku kurangi setengahnya."
"2 baju, mau atau tidak mau kamu atur sendiri."
"Reno, jangan seperti itu, tambahkan 1 baju lagi yah plisss ku mohon."
"Oke."
"Thank you Reno, kamu memang penyelamatan ku."

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share dan masukkan komentarnya.

Senin 22 Februari 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang