Terang mulai meredup,
Burung burung pulang ke rumah mereka,
Senjapun akan menampakkan keindahan nya.Sayang nya, keindahan mu hanya beberapa saat saja.
Kini engkau akan pergi, dan gelappun mulai terlihat lagi.
Akulah si penyair berhati keras yang ingin belajar iklas dari senja.
Yang rela bertukar posisi di gantikan demi malam yang gelap.
Aku hanya lah pengagum mu,
Yang rela menantikan keindahan mu.Di balik rintik hujan yang menghilang kan debu dijalanan,
Di balik dedaunan yang basah karena sang hujan,
Di balik lembut nya angin dingin merasuki setiap pori pori kulitku,
Dan dibalik waktu Magrib antara azan dan Iqamah.Yahh...
Ku sanggah kan pena di sela jari jemariku, sembari menuliskan bait demi bait keindahan mu di dalam buku milikku.Hanya beberapa waktu saja sebelum senjaku pergi lagi,
Hanya sejenak saja semua nya berlalu.Sama seperti dirimu yang datang sebentar lalu pergi begitu saja:'
Ku nikmati waktu demi waktu bersama luka yang tak kunjung sembuh.
Malam pun mulai menampakkan gelapnya, aku kecewa pada senja.
Namun sepertinya malampun bukan lah hal yang buruk, gelapnya masih di nikmati dengan lelah nya perjalanan hidup.
Merenungi apa yang sudah terjadi, sebagai kisah kisah masa lalu.
Namun tetap saja, senja tempatku bersembunyi.
Dari senyum kuat yang menahan tangis.
Senja kau ciptakan keikhlasan, dari hati yang selalu menyesakkan.
Ini lah kisah para peluka:')
Terimakasih.