" Dikasih apa Lo sama dia sampe gak bisa move on bertahun - tahun kayak gini?".
Telak.
Menampar sekali. Sudah tidak bisa dibiarkan. Wanita itu membuang nafas gusar. Mencoba menahan amarah yang sedari tadi meluap.
Arkan Malik Wiguna. Teman baiknya selama masuk kuliah. Orang selalu mengira mereka pacaran. Alasannya banyak. Sama - sama jomblo. Dan mereka tampak serasi." Lo harusnya sadar Ken. Gak seharusnya Lo merjuangin orang yang gak pernah merjuangin Lo. Udahlah."
" Cukup, ar".
Tangisnya pecah. Selama ini dia selalu bertahan. Bertahan atas apa yang sudah terjadi bertahun - tahun silam.
" Lo aja gak tahu dia suka apa enggak sama Lo. Dia mungkin baik sama Lo. Bersikap seolah - olah Lo spesial. Tapi ayolah, Lo tau kan dia itu cowok cuek. Apa yang dia lakukan gak lebih hanya sekedar hal yang biasa".
Wanita itu menghela nafas.
" Seenggaknya gue bertahan untuk diri gue sendiri, kan. Sekarang gue tanya, apa masalah Lo tentang perasaan gue ke dia. Toh, gue gak nyakitin orang lain juga kan?".
Menampar sekali yaa.
Wanita itu pergi begitu saja. Dia muak. Mungkin benar ucapan sahabatnya itu, gak seharusnya dia menutup hatinya hanya untuk lelaki tidak jelas. Menolak banyak lelaki hanya karena mengharapkan angin lalu.
" Lo nyakitin gue, ken.". Ucap lelaki itu.
Wanita itu Niken Ayu Agustin. Seperti namanya. Parasnya ayu. Dia mahasiswi semester 4 untuk saat ini. Prodi psikologi. Cita - citanya dari kecil.
Tangisnya masih mengalir. Rasanya sesak. Mungkin bagi sebagian orang perhatian sekecil apapun itu akan berarti banyak jika itu dari orang yang begitu berarti pula. Begitupun bagi Niken.
2 tahun silam
Laju motornya tenang. Tidak lambat pun tidak kencang. Hari ini dia akan bertemu seseorang. Teman baiknya selama SMA. 2 tahun tak bertemu. 2 tahun tak berkabar.
Satu jam lebih, kini wanita itu sampai di pelataran rumah berwarna kuning. Persis di depan rumah itu lapangan luas dengan rumput hijau. Memudahkan wanita itu untuk mencari rumah tersebut.Ia memarkirkan sepeda motornya. Lantas bergegas turun. Berharap teman nya itu tidak ada jadwal kuliah hari ini dan sedang di rumah.
Ketukan pintu terdengar. " Assalamualaikum".
Tak ada jawaban.
Ketukan kedua terdengar. " Assalamualaikum".
Bunyi pintu terbuka berdecit pelan. Tampak seorang ibu separuh baya tersenyum senang. Garis wajahnya masih seperti dulu. Senyumnya yang menenangkan. Niken tersenyum membalas.
"
Waalaikumsalam. Ya Allah, Niken. Ini kamu nak? 5 tahun yaa ibu udah gak lihat kamu. Sini masuk masuk". Ucap ibu itu senang.
" Eh, iya Bu." Niken masuk ke dalam rumah dengan malu - malu. Dulu, 5 tahun yang lalu. Dia pernah ke rumah ini. Itu pertama kalinya. Dan saat ini adalah kali kedua. Betapa rindunya dia.
" Kamu kemana aja, nak. Gak ada kabar loh." Ibu itu memulai percakapan, " Eh tapi Rahma lagi ada jadwal kuliah, jadi dia lagi gak di rumah loh, Ken." Jelas ibu tersebut.