(Jaehyun sekarang ketika dipanggil Tanisha be like)
Percakapan kemarin malam tidak berakhir begitu baik karena Jaehyun memilih masuk kamar dan menolak untuk kembali membahasnya. Bila melihat dari sisi Jaehyun, Tanisha paham suaminya marah, tetapi tidak ingin meluapkan secara langsung. Sebesar apa Jaehyun marah, Tanisha tidak begitu yakin. Namun, melihatnya jadi pendiam dan terkesan menghindar, membuat Tanisha yakin kalau Jaehyun marah besar. Marahnya orang sabar sangatlah menakutkan, apalagi bila sampai meledak dengan berteriak dan menyalahkan orang yang membuatnya marah.
Jujur, Tanisha sempat mengira bahwa Jaehyun akan memarahinya dengan keras, tetapi Jaehyun hanya diam yang menunjukkan betapa ia marah dan itu ... jauh lebih menakutkan. Percakapan mereka kemarin memang tidak bisa berakhir dengan baik, tetapi Tanisha tetap ingin memperbaiki dengan menunjukkan sifatnya sebagai seorang istri yang baik. Hari ini Jaehyun memiliki jadwal sebagai moderator seminar di kampus tempatnya mengajar, jadi Tanisha membantu mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan Jaehyun serta sarapan yang sedikit terlambat karena suaminya bangun lebih siang.
Tepat setelah sarapan siap, Jaehyun keluar dari kamar, tetapi tidak menyambangi ruang makan sedikit pun. Tanisha bergegas mengejar Jaehyun sebelum suaminya berhasil keluar dari apartemen.
"Jae, sarapan dulu."
"Enggak perlu," balas Jaehyun seraya mengenakan sepatunya.
Tanisha melihat pakaian yang Jaehyun kenakan berbeda dengan yang ia siapkan tadi. Namun, Tanisha tidak ingin terlalu membahas hal itu karena yang terpenting Jaehyun masih mau sarapan. "Tapi kamu harus makan. Aku jadiin bekal aja, ya?"
"Enggak usah, Tanisha." Jaehyun kembali menolak dan kini mau menatap Tanisha yang belum beranjak dari tempatnya. "Mulai hari ini, kamu nggak perlu masak apa-apa buat aku. Kamu juga nggak perlu nyiapin baju aku setiap hari."
"Kenapa?" Tidak tahu nyali dari mana sampai Tanisha bisa bertanya setegas ini pada Jaehyun.
"Kamu lagi hamil, jadi sebaiknya nggak terlalu banyak ngerjain tugas rumah. Aku juga bukan anak kecil yang bajunya harus disiapin setiap hari pas mau pergi ataupun mau tidur."
"Tapi kalau masak, aku masih mampu kok, Jae."
"Aku tetap nggak mau," tolak Jaehyun yang kali ini lebih tegas. "Lagi pula masakan kamu nggak begitu enak. Aku bisa masak buat diri sendiri."
Tanpa pamit, Jaehyun langsung pergi setelah memberikan kata-kata pedas dengan raut wajah tenangnya yang berhasil membekas di dada Tanisha. Setelah pintu apartemen ditutup rapat, hanya Tanisha sendirian saat menyadari bahwa kali ini Jaehyun tengah mencoba membalas semua kelakuannya dahulu, serta melangkah sejauh mungkin sampai nantinya mereka benar-benar berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)
Fiksi PenggemarOPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS 15-22 SEPTEMBER Kisah klise tentang dua insan yang menikah karena perjodohan. Sejak awal, Jaehyun sudah menyukai Tanisha dan menyetujui apa yang telah ditetapkan untuknya. Namun, Jaehyun sadar bahwa Tanisha tidak menga...