[✓] 𝐀𝐂𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐓 • markhyuck

13 • awal mula sandiwara

"kamu yakin gak mau berenti aja sayang?"

"Gak ah, lagian aku masih pengen kuliah, bosen juga kalo harus dirumah terus"

"Beneran nih? Dulu siapa coba yang nangis-nangis gak mau kuliah sampe ngerengek sama papa mama?" ucap yang disebrang sana nampak mengejek si manis

Haechan tahu betul siapa yang dimaksud papanya itu, tentu saja dirinya,

Haechan mengerucutkan bibirnya
"Ya kan itu dulu pa!! Pas aku belum dapet pencerahan" Si manis merasa malu, itu adalah keinginannya dulu

"Lagakmu pencerahan"

Memang haechan dulu pernah tidak ingin meneruskan pendidikannya hingga perkuliahan, takut materi pelajarannya lebih sulit katanya, meskipun haechan terlihat rajin dan disiplin tapi nyatanya otaknya terbatas, terkadang juga jarang menangkap hal yg dijelaskan gurunya

"Hhh.. yaudahlah suka-suka anak papa yang imut ini lah"

Haechan tertawa kecil, senang:)

"Tapi kamu udah diizinin sama mereka?"

"Hm, mereka ngebolehin aku kok, malah katanya bagus" ucap haechan meyakinkan

Dan sepertinya johnny hanya mengangguk dari sana

Lalu netra coklat haechan melihat kearah jam dinding yang tertempel disana

"HAECHAN, AYO SARAPAN DULU NAK" Suara taeyong yang keras namun lembut didengar

"udah dulu ya pa, mommy udah manggil"

"Iya, dah sayang"

"Oke, dah papa"

Pip

Sambungan diputuskan sepihak, haechan langsung pergi turun ke ruang makan, karna Taeyong sudah memanggilnya dari tadi

.
.
.

"HAECHAN!!"

Suara seseorang yang selalu haechan sebut tiny itu memanggilnya dengan nyaring

"Berisik lo bego!"

"Aaaaa! Abisnya kangenn" ucap renjun memeluk haechan sejenak

"Dih? Apaan orang ketemu tiap hari juga"

"Bodo, gue lagi senang hati soalnya"

Renjun tersenyum sumringah, nampak bahagia

Mereka berdua sudah duduk dimeja mereka masing-masing, saling berbincang sebelum kelas dimulai

"Napa si?"

"Hhh~ gila gak si?"

"Iya lo gila senyum-senyum sendiri"

Renjun mencebik pada haechan, namun setelahnya kembali seperti semula, tersenyum berbunga-bunga

Dan itu semakin membuat haechan penasaran

"Lo kenapa si?"

"Ntar deh gue ceritain"

.
.
.