10 [ LCY ]

313 60 6
                                    

Happy Reading!!

Chaeyeon sudah sampai dirumahnya ia memilih untuk pulang kerumahnya karena ada sesuatu yang harus ia ambil di kamarnya.

Saat kakinya ingin melangkah ke dalam rumah, Chaeyeon tak sengaja mendengar obrolan keluarganya lebih tepatnya Eomma dan Appanya.

"Yeoboo sampai kapan kita akan memperlakukan Chaeyeon seperti itu? Ia putri kita Lee darah daging kita" tanya Eunji pada Donggook.

"Selamanya aku akan terus membenci dia! Kau tau semenjak ia lahir ia benar-benar membawa sial bagi keluarga kita, ia tidak pernah membawa keberuntungan bagi keluarga kita, ia hanya parasit di keluarga ini! harusnya kau tau dari dulu ia memang tidak di terima di keluarga ini! Aku menyayangi dia waktu kecil karena aku ingin mengambil saham dari Appa yang begitu menyayangi gadis itu" jawab Donggook.

"Tapi dia putri kita Lee dia sama seperti Chaeyoung! Mengapa kau selalu memandang sebelah mata padanya?" tutur Eunji mencoba menahan nangis.

"Dia beda Eunji! kau lihat gara-gara gadis itu putri kesayanganku Jae-ah jadi pergi ninggalin kita semua, dan kau harus ingat dia dan Chaeyoung jauh sangat berbeda! sedari kecil Chaeyoung ku tidak pernah gagal dalam melakukan apapun ia pintar dan hebat dan ia tumbuh menjadi gadis yang manis, lembut, dan pintar berbeda dengan gadis itu ia masih kecil saja sudah membunuh kakaknya lalu apa yang harus aku banggakan dengan dia? AKU.BENAR.BENAR.MEMBENCI.GADIS.ITU!" seru Donggook dengan menahan amarah.

"Tapi yeo--"

"Sudahlah Eunji jangan bahas gadis itu! Berhenti mengasihani dirinya! Dan jangan pernah berhubungan lagi dengan dia! aku bisa saja berbuat sesuatu yang buruk pada putri kesayanganmu itu!" sela Donggook lalu melangkah pergi.

"Tapi aku seorang ibu bagaimana aku bisa membenci putri kecilku yeoboo" lirih Eunji sambil menatap kepergian suaminya.

Chaeyeon masih diam mematung setelah mendengar ucapan Ayahnya entah kenapa tubuhnya kaku, lidahnya kelu untuk mengatakan sesuatu bahkan air matanya sedari tadi sudah mengalir deras membasahi pipi chubby nya.

Chaeyeon perlahan mundur hatinya benar-benar sakit mendengar ucapan ayah kandungnya sendiri, ia kira Appanya membenci dirinya karena kejadian waktu itu namun ia salah ternyata Appanya membencinya karena ia lahir di keluarga ini.

Chaeyeon dengan cepat berbalik lalu berlari menuju motornya, dengan cepat ia menyalakan motornya lalu mulai mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, ia sudah tidak peduli lagi dengan nyawanya untuk apa ia hidup jika Keluarganya saja tidak menginginkan kehadirannya.












Hari sudah mulai gelap seakan tau kondisinya hatinya langit pun ikut mendukung karena terlihat mendung dengan awan hitam yang menghiasi langit sore hari ini.

Chaeyeon terus saja mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, hanya ini yang bisa ia lakukan untuk menenangkan dirinya, Chaeyeon bahkan tidak peduli sumpah serapah orang-orang karena ia mengebut di jalan raya.

Sampai akhirnya ia berhenti di suatu tempat yaitu danau buatan yang jauh dari orang-orang, hanya ada ia sendiri di sini dan di temani angin malam.

"AAARRRGGHH YEONNIE CAPEK TUHAN YEONNIE CAPEKKK!!!!" teriak Chaeyeon di depan danau itu.

"KENAPA YEONNIE HARUS HIDUP DI KELUARGA YANG BAHKAN TIDAK PERNAH MENGINGINKAN KEHADIRAN YEONNIE??"

"KESALAHAN APA YANG SUDAH YEONNIE PERBUAT TUHAN??? SAMPAI KAU MEMBERI KEHIDUPAN YANG PAHIT SEPERTI INI??? AAAAAAAAA AKU BENCI HIDUPKUU!!!" teriaknya lagi air matanya bahkan tak henti-hentinya mengalir dari mata sipitnya.

Wajahnya yang di penuhi air mata itu bahkan sudah memerah akibat terus-terusan teriak.

tes tes tes..

PAINFUL LIFE [ Lee Chaeyeon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang