Setalah matahari sudah muncul shanez mengundang chef terbaiknya untuk datang ke pulau shanez ini, ada sebuah meja yang menyatukan meja dapur dengan meja sajian, yang mengelilingi dimana chef itu sedang melakukan aksinya di dapur dengan lingkungan alami, Aluna dan Anisa yang baru keluar dari kamar dan sudah berganti pakaian, di meja itu juga sudah ada shanez dan Bimo di susul giring dan Reno yang datang berurutan.
"Wah! Kerennya, kok bisa begitu yah." Tanya Anisa takjub melihat aksi dari chef itu.
"Iyalah kan belajar nis." Saut Aluna.Beberapa saat kemudian setelah sarapan, shanez mendekati Reno yang sedang asik berjemur Sambil mengawasi adiknya yang sedang bermain air di bibir pantai bersama Anisa, shanez duduk di sebelah Reno.
"Reno, kamu sudah siap." Tanya shanez, seraya menatap Reno yang saat ini menatap ke depan.
"Sudah mau di mulai." Tebak Reno yang tidak melihatnya."Iya, jika kamu masih ingin berjemur maka..." Belum sempat melanjutkan ucapannya, Reno sudah bergegas bangkit dari ranjang jemur.
"Ayo lakukan, lebih cepat lebih baik." Ucap Reno sambil meninggalkan shanez yang masih melongo di tempat. Akhirnya Shanez baru bisa tersenyum lega karena Reno mau menjadi model yah, setalah sekian lama ia membujuk Reno dan baru kali ini Reno mau mengikuti dan membantunya.Bimo mendatangi shanez, dan membisikkan pada shanez. "Wah! Kamu hebat shanez bisa membujuk Reno simuka Garang (Seram)." Ucap Bimo yang seakan terkejut dengan sikap Reno yang mau jadi model shanez.
"Tapi dia tetep tampan." Puji shanez pada reno, Bimo tampak kesal mendengar hal itu.
"Tampan juga aku kemana-mana kali shanez. Cooba buka matamu, dan melihat sekeliling lainnya masih ada aku di sini, kamu anggap apa diriku selama ini shanez." Ucap Bimo dengan gaya khas tersendiri.Menatap jijik Bimo dan tatapan sinis shanez pada Bimo yang saat ini dengan lebay."Teman dan rekan." Ucap jutek shanez pada Bimo yang langsung pergi meninggalkan Bimo yang sedang protes.
"Wajahku ini 11-12 dengan Reno shanez, seharusnya coba kamu lihat baik-baik wajah Prefeck ku ini." Ucap Bimo sambil berteriak-teriak karena shanez sudah jauh.
"Iya-iya." Jawab shanez sambil melambaikan tangan tapi ia tidak menoleh hanya memunggungi Bimo.Acara sesi pemotretan di mulai banyak sekali pose yang dilakukan oleh Reno, Adegan demi adegan Reno dengan elegan dan seperti seseorang model profesional berbakat, Reno tampa kesulitan melakukan hal itu, melakukannya tanpa cela sedikit pun.
"Wah, semua fotonya bagus-bagus aku jadi bingung mau pilih yang mana, fisual dari Reno memang menggelora hingga membuat siapapun jatuh hati padanya." Dumal shanez yang di dengar Bimo.
"Ia saat dia serius dengan apa yang ia geluti maka Reno akan bersungguh-sungguh." Ucap Bimo.
"Kamu benar Bim, wah Reno seperti sudah tidak bisa mengendalikan pesonanya." Ucap shanez.Anisa juga sangat mengagumi sosok pria yang sedang melakukan sesi pemotretan itu. "Seky sekali kakakku dengan pakaian itu, aku malah berfikir dia bukan kakakku." Ucap Aluna yang juga menatap kakaknya, takjub akan pesona Reno yang sangat luar biasa itu.
Anisa karena saking fokusnya pada Reno, Anisa tidak sadar jika ia sedang mengupas buah dan tangannya tergores pisau. "Ah--"
"Anisa kamu nggak apa-apa." Ucap Aluna khawatir.
"Tidak apa-apa Aluna ini hanya luka kecil bisa di obat kok." Ucap Anisa.
"Ya sudah tunggu disini aku akan mengambil obat dulu di dalam."Bersambung...
Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share dan masukkan komentarnya.
Selasa, 23 Februari 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
RomanceKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...