Establishing shot
. 1. Kota - pagi hari
Suara piano ditengah kota pagi itu sangat indah, alunan musiknya membuat seorang gadis kecil terkagum-kagum. Mata nya berbinar-binar. Gadis itu datang bersama kakak laki-laki nya setiap pagi untuk mendengar melodi dari piano itu. Gadis itu bermimpi menjadi seorang pianis. Gadis itu bernama Mia, dan kakaknya bernama Ben.
Mia
(tersenyum bahagia) Aku ingin menjadi seperti orang itu!
. 2. Di jalan/ trotoar
Setelah berdiri cukup lama di tempat itu, kakak nya mengajaknya pergi. Mereka pun melewati toko alat musik dan berhenti di depan nya.
Gadis kecil itu melihat piano klasik yang dipajang di toko itu.
Kakak nya merogoh saku celananya dan hanya menemukan beberapa uang koin. Mereka tidak punya uang.
Ben
(Sedih) Maafkan aku Mia.
G
adis kecil itu menatap kakaknya dengan tatapan sedih.
Kakaknya kasihan dengannya.
. 3. Di cafe
Kakaknya pun bekerja di sebuah cafe untuk mendapatkan uang.
. 4. Di toko musik
Setelah beberapa tahun akhirnya mereka dapat membeli piano itu. Mulai saat itu sang gadis kecil berlatih piano setiap hari.
. 5. Di kota
Suatu hari seorang pria paruh baya yang mengenakan tuxedo mendengar melodi piano yang dimainkan gadis kecil itu. Ia pun terkesan! Dan ia ingin agar Mia mau bermain piano untuk dunia.
Pria paruh baya
(Tersenyum senang) hai gadis kecil, maukah kamu bermain piano untuk dunia?
Mia
(Terkejut) Ya!
. 6. Di theater.
Mia pun tampil di suatu theater, dan memenangkan penghargaan pertamanya.
. 7. Di rumah sakit.
Tepat setelah penampilannya selesai. Kakak nya jatuh sakit.
Mia
(Menangis) Kenapa kakak sakit? Kakak terlalu bekerja keras!
Ben
Aku tidak apa- apa mia.
Ben pun meninggal.
. 8. Di pemakaman.
Keesokan harinya gadis itu pergi ke pemakaman kakaknya. Ia sangat sedih. Tapi itu tidak menghentikan nya.
2 tahun kemudian
Ia bangkit dan kembali bermain piano. Sampai dunia mengenalnya.
