Merasakan Keanehan

154 6 4
                                    

Siang,sehabis pulang sekolah Tino merebahkan badanya di sebuah sofa empuk,sambil menonton berita di televisi. Ia sangat menyimak berita tersebut dan menyaksikanya dengan serius.Tiba-tiba keseriusanya pecah saat mendengar sesuatu yang jatuh dari arah dapur.

Prak...........

Jantungnya berdegup kencang,setelah mendengar benda jatuh itu.Dengan cepat ia bangun menuju dapur untuk memastikan benda apa yang terjatuh di dapur.

Kemudian ia merenungkan,

"papa sama mama kan lagi keluar kota ,sedangkan bibi lagi pulang ke kampung halamanya",renung Toni.

Ternya hanya sebuah pisau daging yang membuat jantungnya berdegup kencang.Toni pun kembali menonton berita dan melupakan kejadian itu.

Matahari mulai tak tampak di langit yang di gantikan oleh bulan.

Malam hari ini Toni hanya sendiri di rumah,ia dikenal sebagai anak yang pemberani dan nakal,di rumah ia hanya menonton televisi dan bermain game, tak pernah sedikit pun memikirkan pelajaran.

Saat bermain game perutnya mengajak untuk ke arah dapur. Saat melangkah tiba-tiba ia kembali mendengar suara benda jatuh di dapur, dilihatnya pisau daging yang sudah berlumuran darah tergeletak di lantai. Langkahnya pun terhenti ,dan segera berbalik ke arah kamarnya.

Seketika badanya menjadi keringat dingin dan bergemetar setelah melihat pisau misreius itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penunggu RumahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang