Dudu dan linchen berangkat ke kantor bersama dikarenakan semalam ya dudu terpaksa menginap di apartemen bos nya tersebut. Sebenarnya ia tidak mau menginap takut merepotkan tapi ia lebih takut kalau di pecat wkwk. Sepanjang perjalanan semua karyawan menatap nya dan membungkuk hormat kepada orang yang berada disamping nya siapa lagi kalau bukan linchen.
"Ehh tuan kenapa kau mengikutiku ruangan mu bukannya di lantai 6"Tanya dudu kepada linchen karena linchen mengikuti nya ke pantry
"Siapa yang mengikutimu kau ini pede sekali aku hanya ingin melihat keadaan ruangan nya saja lagian kan ini kantor punya ku"Jawab linchen agak sedikit ragu mau ditaruh mana wajah ia kalau bilang jujur karna terpegok mengikuti dudu sebenarnya bukan mengikuti tetapi langkah kaki dan hatinya ingin mengantar pemuda cantik ini sampai pantry.
"Sombong sekali bos ku ini yaa, yasudah aku akan melakukan pekerjaan ku tuan silahkan melihat lihat ruangan ini"Dudu berucap sambil memincingkan matanya lalu tersenyum jahil kepada bos nya ia tidak bodoh mana mungkin bos nya hanya ingin melihat lihat ruangan terlebih lagi ini ruangan pantry khusus ob.
"Buatkan aku kopi antar keruanganku"Tiba tiba linchen berucap sambil mengacak pelan rambut dudu dan meninggalkan dudu yang sedang mematung
"Kenapa jantung ku berdetak lagi ahh aku tidak mau sakit jantung aku masih muda belum menikah pula"Dudu tersadar dari lamunan nya lalu mengacak rambut nya frustasi.
Jili teman satu kerjaan dudu pun melihat kelakuan dudu yang menurut nya aneh seperti orang yang jatuh Cinta lihat saja pipi nya semerah tomat.
"Heii ini masih pagi kau sedang apa mengacak rambut seperti orang tidak waras"Tanya jili kepada dudu.
"Aku tidak papa memang nya aku kenapa"Dudu malah bertanya balik kepada jili.
Jili memutar bola mata nya malas kenapa teman nya ini tidak peka sekali. "Ngomong ngomong kau tadi berangkat dengan presedir"tanya jili to the point
Dudu yang sedang membuat kopi pun menengok dan menjawab"kau tau dari mana?.
"Seisi kantor pada geger setelah melihat kau turun dari mobil presedir lalu masuk kantor bersama presedir lalu presedir mengantarmu ke ruang pantry"Jelas jili kepada dudu maaf mulut jili memang sedikit pedas.
"Itu hanya kebetulan saja aku bareng presedir masalah presedir mengantar ku ke pantry itu salah ia hanya ingin melihat ruangan ini saja,aku antar kopi ini dulu ke presedir"Ucap dudu kepada jili berlalu pergi menuju ruangan linchen.
Jili langsung memincingkan mata nya setelah mendengar kalau dudu mau mengantar kopi ke presedir ditambah lagi penjelasan dudu yang sepertinya tidak masuk akal jili pun bergumam. "Mustahil sekali presedir ingin melihat ruangan bilang saja kau ingin melihat kecantikan temanku ini awas saja kalau kau sampai macam-macam pada dudu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
RomanceAku sungguh beruntung mempunyai seseorang yang menyayangiku- Dudu Aku sangat menyayanginya tapi aku bingung harus memilih siapa diantara kalian berdua- Linchen