#33 : Senyum

2.2K 365 65
                                    

Klik! Arkan berdiri menatap cermin di kamar mandi,

Aku kenapa? Bisa tidak fokus begini? Batinnya

Arkan memegang pergelangan tangannya, menghitung detak jantungnya, "Detak jantung ku lebih cepat?  Mungkin aku kelelahan belakangan ini banyak sekali orang yang datang ke rumah sakit" gumam Arkan

Arkan menghidupkan keran westafel, membasuh wajahnya dan menepuk kedua pipinya. "Ayo fokus fokus!" Ujarnya

Arkan terbayang ucapan sahabat-sahabatnya tentang Nara, "Aku ikuti saja ya saran Azzam dan Kamil? Nara udah sangat baik. Wahai hati melunaklah" gumam Arkan sebelum ia membuka pintu kamar mandi.

Arkan melihat ke arah Nara dan Neneknya, tanpa sadar ia tersenyum.
Benar! Jumlah manusia di bumi ada milyaran jadi sangat sia-sia jika aku hanya terpaut pada satu hati yang sudah ada pemiliknya, batin Arkan

"Oma makan yang banyak ya biar sehat," ucap Arkan memperagakan gerakan binaragawan memperlihatkan otot

"Yaudah kalian lagi yang makan, mau istirahat," ujar Oma

"Yuk Nar," ajak Arkan

Arkan dan Nara makan berdua di meja makan, selama makan mereka hanya saling diam.

"Kamu lagi gak sibuk Nar?" Tanya Arkan

"Nggak," jawab Nara singkat

Pertanyaan konyol macam apa itu? Kalau dia sempat kesini artinya kan tidak sibuk, batin Arkan

"Apa kabar, udah resmi jadi dokter?" Tanya Nara

"Alhamdulillah udah Nar, Ada beberapa rumah sakit yang mempercayai aku tapi aku ga ambil semua cuma dua aja" jawab Arkan

"Ada niat ambil spesialis?" Tanya Nara kembali

"Ada, mungkin tahun depan" jawab Arkan

"Spesialis apa?"

"Setelah berfikir panjang aku mau ambil spesialis kejiwaan"

"Kenapa kejiwaan?"

"Karena mengobati jiwa terasa lebih bermakna daripada mengobati raga,"

"Kamu itu lucu ya, ingin mengobati tapi kamu sendiri tidak bisa mengobati diri sendiri," ucap Nara

"Benar, mengobati diri sendiri terlampau sulit,"

"Kayaknya bentar lagi jam break aku selesai deh, " ucap Nara sambil merapikan peralatan dapur

"Biar aku aja yang nyuci Nar," sela Arkan saat melihat Nara ingin mencuci piring

"Gak papa cuma sedikit kok ini," ucap Nara sambil mencuci piring,

Setelah selesai mencuci piring, Nara dan Arkan pamit pada Oma

"Arkan kamu antar Nara sekalian ya" pinta Oma

"Gak usah Oma, gak papa" tolak Nara

"Gak papa kok Nar, Kan sejalan," jawab Arkan

"Oh yaudah, makasih ya," Nara

"Assalamu'alaikum Oma" ucap Nara dan Arkan serempak

Dalam perjalanan mereka kembali saling diam, suasana tegang. Namun Arkan berusaha menetralkan suasana

"Oh iya Nar, orangtua kamu udah pada balik ke Padang ya?" Tanya Arkan

"Ya, mama papa mau menikmati hari tua di kampung katanya," jawab Nara

"Jadi kamu sendirian di sini?" Tanya Arkan

"Gak, Aifa dan Hanum keluarga untuk aku," jawab Nara

SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang