Who?

249 27 9
                                    

Hallo gaes. Cerita ini ku publish ulang setelah dulu sempet ku unpub wkwkwkwkwk
Ini aku nemu oneshoot pas lagi buka-buka folder lama. Ku pikir ini cerita apa, ternyata oh ternyata oneshoot an Taekook yg ku tulis pada jaman jamet dulu. Eh ga sih ga terlalu lama juga. Ini ff lama yg aku buat oneshoot dan bentuk pdf. Aslinya ff ini multichapter, karena suatu hal aku bikin versi oneshootnya.
Mungkin suatu saat nanti cerita ini bisa ku buat versi multichapter, jadi sampai ketemu di lain kesempatan.
Oh iya, dan ff ini hasil remake dari ff anime ku yg lama. Semoga ada yg suka ya ngeheheheheh
Luv you😘

.

.

.

Kata orang, mata adalah jendela dunia. Mungkin hal itulah yang mendasari Kim Taehyung berjalan-jalan di pantai siang ini. Sejak jam makan siang berakhir 15 menit yang lalu, Taehyung sama sekali tidak berniat untuk kembali ke kantornya. Sepertinya pria itu sedang menggunakan fungsi penglihatannya dengan baik. Melihat sekelilingnya yang merupakan hamparan air biru yang luas, ditambah pasir putih yang berkilauan diterpa sinar matahari, juga suara beberapa kendaraan di jalanan yang terdengar samar membuat Taehyung enggan meninggalkan tempat ini. Meskipun matahari tengah bersinar terik, tapi Taehyung masih sangat betah di sini. Jauh dari keramaian dan jauh dari omelan Park Jimin, sahabat sekaligus sekretarisnya.

Taehyung melangkahkan kakinya dengan pelan sambil memandangi kapal yang tengah berlayar di kejauhan sana. Senyuman tipis sedikit tertoreh di wajahnya. Lengan kemejanya digulung hingga siku dan sepatu hitamnya mulai sedikit kotor karena pasir. Tapi Taehyung tidak peduli, meskipun ponselnya sejak tadi bergetar di saku celananya, Taehyung juga tak peduli. Ia hanya ingin menikmati sedikit waktunya yang terbatas untuk bersantai. Tidak direcoki omelan Park Jimin yang sangat berisik, tidak juga harus selalu membaca dokumen di balik meja kantornya. Taehyung hanya ingin bebas walaupun hanya untuk beberapa jam saja.

Karena terlalu hanyut memandangi sekitarnya, Taehyung tidak memperhatikan ke mana ia melangkah. Sekejap saja tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang karena menabrak sesuatu. Taehyung segera menolehkan kepalanya. Taehyung sedikit tertegun saat mendapati seorang pemuda berdiri tak jauh di depannya sambil sedikit menunduk dengan pandangan merana. Dengan sedikit rasa penasaran, Taehyung mengikuti arah pandangan pemuda itu. Taehyung kemudian sedikit mengangkat sudut bibirnya saat menyadari apa yang menjadi objek pandang pemuda di hadapannya itu. Es krim cone rasa vanila tergeletak tak jauh dari sepatu pemuda di hadapannya. Dengan sedikit rasa bersalahnya, Taehyung berjalan mendekati pemuda itu yang masih menatap es krimnya dengan bibir melengkung ke bawah.

“Padahal aku baru akan menjilatnya.” Suara lirih pemuda itu masih bisa Taehyung dengar.

“Err..maaf. Kau tidak apa-apa?” Taehyung menatap pemuda itu yang masih sedikit menunduk.

Pemuda itu kemudian mendongakan wajahnya. Menatap Taehyung dengan mata bulatnya yang memancarkan kekecewaan yang sangat kentara. Jujur saja, saat menatap mata pemuda itu, rasa bersalah Taehyung semakin membengkak. Entah karena es krim yang tak sengaja terjatuh atau karena mata bulat itu tidak terlihat indah saat memancarkan rasa kecewa. Taehyung tidak tahu. Yang Taehyung tahu saat ini hanya meminta maaf dan mungkin mengganti es krim yang mulai mencair di atas pasir itu.

“Maaf, aku tidak sengaja.” Taehyung berdiri dengan canggung saat pemuda itu menatapnya tanpa mengatakan apapun.

Pemuda di hadapan Taehyung kemudian menghela nafas. Sedikit mengurangi rasa kesalnya karena gagal memakan es krim di tengah hari seperti ini.

“Tidak apa. Aku juga salah karena tidak memperhatikan jalan.” Pemuda itu sedikit mengulas senyum saat Taehyung tak berhenti menatapnya.

“Aku akan menggantinya.”

Who? [Vkook] Oneshoot✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang