Koko sudah berada di depan pintu rumah Zeron. Ia menatap sedikit ragu pintu di depannya. Namun helaan napas rileks itu menandakan kalau ia sudah mempersiapkan segalanya. Baru saja Koko ingin mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu, namun seseorang menyentuh punggungnya. Koko terkejut, lantas berbalik.
"Mau apa kamu?" tanya sang pelaku yang ternyata adalah bu Sayang.
Koko menghela napas lega. Ia sempat berpikir itu adalah Zeron. "Bu Say bikin Adek kaget. Hehe."
"Mau apa?" tanya bu Sayang datar. Aura gelap begitu saja terlihat oleh Koko.
"Adek mau ketemu Bu Say. Bisa tanya sesuatu, nggak?" tanya Koko hati-hati.
"Tanya apa?"
"Di dalam, ada kak Thaya, nggak? Soalnya tadi malam kak Thaya ke sini, tapi nggak balik-balik. Kali aja kak Thaya sekalian nginap gitu."
"Tidak ada Thaya di dalam. Sebaiknya kamu kembali ke kosan sekarang," sahut bu Say melewati Koko ingin masuk ke dalam rumah.
Koko gesit meraih sebuah kain dari saku celanannya, lalu berbalik untuk membekap bu Sayang. Tepat sekali, Koko melakukan hal itu dengan apik. Bu Sayang meronta-ronta ingin dilepaskan, namun Koko lebih erat membekapnya. Hingga tubuh bu Say lunglai dan tak sadarkan diri.
Koko menatap sekitar gugup. Tangannya meraih dompet hitam milik bu Say. Kunci adalah incarannya dalam dompet itu. Lekas Koko membuka pintu, tidak lupa menyeret bu Sayang ke dalam rumah dan menutupnya rapat.
Sementara Jimino dan Royjoon berjaga di depan pagar kosan. Hal yang perlu mereka cegah setelah ini adalah kedatangan Zeron, sebab ada Koko yang menyelinap masuk ke dalam rumah hitam tersebut.
Motor Zeron sudah terlihat dari tikungan. Membuat pupil mata Royjoon melebar melihat hal tersebut. Bahkan Jimino tak luput dari pukulannya.
"Min, Min! Bang Zeron, noh."
"Mana? Astaga-"
"Lo halangin duluan!" suruh Royjoon.
"Lah, kok gue? Elu aja sono!"
"Gue jaga belakang. Jaga gawang gue."
"Elah, ngaco bener!"
Tiiiit
Mereka berdua sontak menjadi patung di tempat. Zeron yang sempat berhenti di depan pagar, lantas membuka kaca helmnya.
"Heh! Bukain pagarnya. Malah rusuh." ketus Zeron.
"A-anu, ini pagarnya terkunci dari luar, Bang. Kita nggak tau," sahut Royjoon.
Zeron mengerutkan alisnya. Atensinya beralih pada pagar yang dikunci dari dalam.
"Jangan ngaco! Jelas-jelas tuh pagar terkunci dari dalam. Bagian bawahnya cek! Blo'on banget."
Royjoon dan Jimino sama-sama menoleh ke bawah. Mereka tertawa miris, merutuki kepintaran sendiri.
"Oh, iya ya. Terkunci di bawah ternyata, Min," ucap Royjoon pada Jimino. Tangannya dengan gerakan lamban membuka slop bagian bawah.
"Buka cepetan!"
"Iya, Bang. Iya," sahut Royjoon sambil membuka pagar dengan ragu. Matanya melirik ke arah Jimino meminta bantuan.
Zeron kembali menjalankan motornya masuk ke dalam halaman kosan. Mendadak Royjoon dan Jimino panik bukan main.
"Gimana nih? Koko pasti ketahuan dah," ucap Jimino.
"Mana gue tau. Emang muka si kampret tuh nyeremin banget. Gimana gue mau pawangin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan 7 Pintu? [COMPLETED]
TerrorKosan 7 Pintu? Katanya kosan itu hanya terdapat 7 pintu dan dihuni oleh pria saja. 7 kamar tersebut sudah terisi penuh dengan penghuni terakhir bernama Thayang. Hanya ia yang tahu, di dalam kosan itu ternyata ada satu kamar lagi dan satu gadis canti...