09. Tak Asing

7 4 0
                                    

"Bukan tentang menikmati, namun berbagi"

Happy reading 🥳


"Setelah aku bangkit, aku harap aku dapat menemukanmu!" Lirihnya.

Bunyi ketukan pintu menyadarkannya dari lamunannya.

"Masuk!!"

Seorang pria masuk dengan membawa map entah berisi apa.

"Aku menemukannya!" Singkatnya.

Merasa tak ada jawaban atas pernyataannya ia segera meletakkan map diatas meja dan segera mungkin untuk keluar.

Sedangkan sang pria tadi hanya terdiam dan lalu tersenyum penuh arti. Entah apa artinya, hanya dia yang tau.

~~

"Hari ini Lo kerja kan?" Tanya Alee kepada Kania.

"Iya, duluan ya. Papay!" Kania bergegas meninggalkan Alee sambil melambaikan tangannya.

Alee hanya menggelengkan kepala melihat Kania terlalu excited karena mendapat pekerjaan.

Kania pergi bekerja menggunakan jalan kaki. Selain untuk hemat biaya, cafe tempat dia bekerja juga dekat dengan kost tempat dia tinggal.

"Assalamu'alaikum!" Serunya begitu datang ke tempat kerjanya.

"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.

"Ayo kenalan dulu!" Perintah karyawan yang Kania ketahui sebagai kasir saat dia melamar pekerjaan.

"Halo, saya Kania. Saya kuliah di jurusan ekonomi dan bisnis. Kostan saya letaknya dekat sini." Jelasnya.

"Hay Kania!"

Melihat para karyawan yang ramah, Kania bersyukur. Semoga dia betah bekerja disini.

"Kania, ganti baju dulu ya. Bentar lagi mau siap-siap buka!" Perintah sang kasir yang Kania ketahui bernama Resti.

Kania segera mengganti bajunya untuk segera bersiap membuka cafe.

~~

Hari ini cafe lumayan ramai. Saat ini Kania menjadi pelayan. Berjalan kesana kemari menghampiri pelanggan. Semua bekerja dengan sibuk. Selain mencatat pesanan, Kania juga menghidangkan pesanan.

"Nelayan!" Teriak seseorang yang membuat seisi cafe menoleh ke arahnya.

"Pelayan goblok!" Temannya yang berada di samping langsung menggeplak kepalanya.

Yang digeplak pun hanya merasa kesakitan. Baru saja ingin mengumpat, Kania datang untuk menuliskan pesanan mereka.

"Selamat datang di Sun's cafe! Mau pesan apa?" Seperti biasa, dengan senyuman lembutnya iya melayani pelanggan.

Ketiga pria remaja tersebut terpesona melihat Kania. Kania merasa risih karena ditoleh seperti itu.

"Maaf, mau pesan apa ya?" Tanya Kania canggung.

Sontak saja mereka tersadar dari lamunan mereka dan berdehem.

"Saya milkshake coklat mbak!"

Titik Rindu (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang