⡠﹝🎡﹞⠢ . 🇰 ‌🇮 ‌🇳 ‌🇨‌ 🇮 ‌🇷 ‌ 🇷 ‌🇮 ‌🇦‌

127 18 16
                                    



1. (🎡 🇨‌🇴‌🇹‌🇹‌🇴‌🇳‌ 🇨‌🇦‌🇳‌🇩‌🇾‌ )

Gadis itu merengut kesal sehabis membaca pesan dari sahabatnya. Ia sungguh menyesal turut ikut sepasang kekasih—Yuju dan Dokyeom yang telah berpacaran hampir lima bulan—menikmati wahana bermain yang baru dibuka pekan lalu. Tidak, jelas bukan kemauan Chaeyeon jika saja sahabatnya itu tidak memaksanya dengan cara yang ekstrim. Siapa juga yang ingin menjadi serangga diantara kencan orang lain?

Chaeyeon hilang akal. Di tengah hingar-bingar lautan manusia dan jangan lupakan permen kapas merah jambu yang belum terlahap sejak tadi, ia nampak seperti anak kecil yang tersesat. Sungguh, di tempat liburan seperti ini seharusnya digunakan untuk bersenang-senang dengan banyak orang, pikirnya.

"Apa aku harus menelpon Mingyu untuk menemaniku? Ah, bukankah ia sedang bersama Mina? Ckck."

Permen kapas berukuran sedang dilahapnya dengan banyak dalam sekali suap—manisnya tidak terasa ketika kesal lebih mendominasi.



2. (🎡 🇯‌-🇯‌🇦‌🇪‌🇭‌🇾‌🇺‌🇳‌? )

Berkeliling diantara kerumunan tanpa mencoba atau bahkan membeli sesuatu telah Chaeyeon lakukan lebih dari sekali hingga penat menerpanya. Sampai gerobak es krim di radius dua puluh meter menarik minatnya untuk sedikit mengeluarkan uang, demi menyingkirkan dahaga.

Dewi fortuna pasti sedang memihak padanya walaupun sempat menjadi serangga untuk muda-mudi yang tengah dimabuk asmara. Antrean untuk mendapat satu cup es krim tidak sepanjang ketika ia disuruh membeli permen kapas.

Chaeyeon melihat-lihat menu yang tertera. Beraneka ragam rasa semakin menggelitik tenggorokannya.

"Dua es krim green tea.."

Suara berat tepat dari belakang Chaeyeon sukses menyadarkan gadis itu dari lamanya menimang pilihan. Tidak ingin reflek berbalik melihat siapa yang menerobos. Ia sudah dibuat malu oleh keteledorannya sendiri.

"Sepertinya pacarmu bingung memilih," ungkap si penjual basa-basi.

Pacar? T-tunggu!

"Ya, dia sangat menyukai es krim." Lelaki itu terkekeh. Sementara Chaeyeon hanya mengikuti arah tangan sosok dibelakangnya—menyerahkan uang kertas lalu tangan sebelah ikut terulur mengambil dua cup es krim.

"Ingin berlama-lama disini? Semakin banyak yang datang mengantri." Bisikan tepat di telinga terdengar menyebalkan, membuat bulu kuduk jadi merinding.

Gadis itu akhirnya berbalik. Detik berikutnya membelalak "J-Jaehyun?"

Mampus kau, Jung Chaeyeon!



3. (🎡 🇩‌ 🇦‌ 🇹 ‌🇪‌ )

Gadis itu tidak mampu berkata-kata. Benar, sengaja ataupun tidak, bertemu dengan Jaehyun— dimanapun itu—membuatnya gelisah. "Bagaimana jika aku tiba-tiba bersin dan air liurku menyembur ke wajahnya? Bagaimana jika aku melakukan hal yang memalukan?"

Ah, walau beberapa bulan lalu sempat ditolak halus oleh dambaan hati, namun tidak merubah pandangannya pada laki-laki itu—sebagai sosok yang dikagumi.

Meskipun jarak raga kini hanya berkisar lima puluh senti—debaran yang selalu datang saat berada di dekat orang yang kita suka—bukan berarti mempersempit jarak antara perasaannya. Terlalu sering menerka-nerka. Mereka akan tetap menjadi teman. Teman saja, seperti sebelumnya.

Kincir Ria ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang