~Penyesalan~

2.1K 89 3
                                    

"Anak? Adik? Setelah apa yang kalian lakukan? Bahkan kalian tak pantas untuk panggilan itu. Mempercayai anak orang lain dibanding anak kandung kalian sendiri? Itukah yang kau sebut orangtua? Menpercayai adiknya selama bertahun-tahun, namun karena satu masalah saja langsung membencinya? Hanya sebatas itu kah kasih sayangmu kepada orang yang kau sebut adik?"

"Nadine tidak ada di sini, dia memang ke sini, tapi dia langsung pergi lagi karena dia tahu kalian mau datang ke sini. Bahkan seharusnya dia tinggal di sini, dia bahagia, tapi kalian lagi-lagi menghancurkan semua itu. Nadine sudah meminta kalian untuk tidak menemuinya, tapi sekarang?"

"Kak Nadine pergi ke mana?" Tanya Bella.

"Oma dan opa gak tahu, kakakmu tak memberi tahu kemana ia akan pergi"

"Mom jangan berbohong, selama ini Nadine selalu menceritakan semuanya pada kalian, ia pasti memberitahu kalian dimana keberadaannya sekarang"

"Tidak, kami tidak berbohong, dan Nadine? Ia menceritakan semuanya karena kami menyuruhnya, jika tidak anak itu akan menghadapi semuanya sendirian, dia terlalu baik, bahkan dia tidak mau membebani pikiran oma dan opanya"

Vino mencoba menghubungi Nadine tapi nomornya sudah tidak aktif lagi.

"Nomornya udah gak aktif," ujar Vino membuat Rika menghela nafasnya, kakinya terasa lemah, badannya meluruh ke lantai rumah yang dingin itu.

"Maafin mama sayang. Kamu di mana? Mama mau ketemu"

Di tangisannya terdengar penyesalan yang sangat mendalam, membuat Vino dan Noel ikut merasakannya. Mereka menjadi penyebab semuanya, mereka menghukum orang yang tidak bersalah, mereka menyakiti anak dan adik mereka sendiri.

Bahkan sekarang, Nadine tidak ingin menemui mereka. Kepergian Nadine membuat mereka semakin hidup dalam kesedihan dan penyesalan.

Hampir setiap harinya mereka mencari keberadaan Nadine, Noel yang memiliki akses yang luas untuk mencari keberadaan seseorang dengan sangat mudah pun tidak berhasil menemukan keberadaan anaknya sendiri. Mereka berusaha melacak keberadaan gadis itu namun tidak berhasil, mereka juga sempat menanyakan keberadaan Nadine kepada kedua sahabatnya, tapi tentunya mereka tidak menjawab hal itu.

Nadine menutup rapat-rapat keberadaannya, bahkan dari oma, opanya dan juga Bella. Ia menutup semua aksesnya, mengganti nomornya, menghapus semua jejaknya di sosial media manapun.

Hari-hari mereka jalani dengan tak bersemangat seperti biasanya, penyesalan yang begitu mendalam tergores di hati mereka, bukannya berkurang, penyesalan itu terus bertambah setiap harinya.

Di rumah yang besar itu, tidak ada lagi keceriaan semenjak kebenaran itu terungkap.

Bella menghela nafasnya melihat suasana rumahnya tak kunjung membaik dari hari ke hari. Sampai detik ini, gadis itu masih sering menghubungi Nadine, Bella sempat ingin memberitahu nomor Nadine yang baru kepada keluarganya namun Nadine melarangnya.

Bella tahu Nadine mempecayainya, jika ia memberitahu nomor Nadine, sama saja ia mengkhianati kepercayaan kakaknya itu, dan Bella tak ingin melakukan hal itu.

Di rumah yang berbeda, seorang gadis hidup dengan penyesalan dan kesedihan yang sama. Ia tahu kepergian gadis itu dari Bella, Bella telah menceritakan semuanya. Liva juga berusaha mencari Nadine, tapi gadis itu tak pernah menemukan keberadaannya.

NADINE (Completed)✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang